Langsung ke konten utama

REVIEW: NGOPI SANTUY #25

NGOPI SANTUY #25 Menyambut Hari Raya Idul Fitri 1443 H

(Sumber: Dok. LPM AQUA)

Malang, LPM AQUA-Selasa (10/05/2022) Ngopi Santuy Edisi ke 25 mengusung topik Menyambut Hari Raya Idul Fitri 1443 H bersama dengan Kak Rafli Ichlasul Amal selaku Ketua Umum FOKSI 2022 dan Kak Azzahidatul Husna Nadhifa, Staff PSDM LPM AQUA 2022, sebagai moderator

Ramadhan tahun ini berjalan dengan lancar dan penuh berkah. Hingga rasanya tidak terasa jika sudah sampai di penghujung bulan Ramadhan. Ada perasaan sedih saat menyadari bahwa sudah berada di penghujung bulan Ramadhan dan akan segera bertemu dengan Hari Kemenangan.

“Semua ada pasangannya. Ada yang datang ada yang pergi, ada yang senang ada yang sedih. Bulan Ramadhan, Bulan yang penuh dengan kemuliaan, penuh dengan rahmat dan ampunan yang kita tidak bisa mendapatkannya selain bulan Ramdhan,tutur Kak Rafli.

Hikmah bulan Ramadhan bagi kak Rafli sendiri yaitu bersyukur masih diizinkan bertemu dengan bulan Ramadhan dan juga kedua orang tua. “Orang tua adalah salah satu pintu surga yang mesti kita doakan, maka bahagia rasanya jika Allah mengizinkan di Bulan Ramadhan ini, kita juga dapat melihat secara langsung pintu surga di depan mata saya,ungkap Kak Rafli.

Menjelang hari lebaran Kak Rafli mengibaratkan seperti sebuah kuda yang mengeluarkan sekuat tenaga untuk mencapai garis finish. Seperti kita yang menuju puncak Bulan Ramadhan penuh dengan semangat. Kak Rafli memiliki tips tersendiri yang dapat dilakukan menjelang berakhirnya Bulan Ramadhan. “Perbanyak istighfar kepada Allah, rutinkan memanjatkan doa di sepuluh hari akhir Bulan Ramadhan,tutur Kak Rafli.

Kak Rafli juga berbagi tentang keseruan bulan Ramadhan mulai dari tradisi selametan antar tetangga dan bermain bola api di masa kecil. “Sehabis shalat tarawih kami main bola api, batu bata dikasih minyak tanah. Ada kejadian, waktu itu bolanya masuk ke dalam kolong mobil,” kenang Kak Rafli.

Pesan yang ingin disampaikan Kak Rafli kepada teman-teman mahasiswa di perantauan agar tetap berkomunikasi dengan sanak keluarga walau terpisah jarak.

“Semoga dapat bertemu kembali dengan ayah ibu dan keluarga,” harapan Kak Rafli.

Kak Rafli mengajak AQUAZEN untuk meningkatkan amal ibadah terutama di penghujung bulan Ramadhan. “Alangkah baiknya kita berikan yang terbaik pada saat Bulan Ramadhan. Mudah-mudahan hal itu dapat menambah bekal kita dan juga semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita semua,” tutur Kak Rafli

“Setelah kita berpisah dengan bulan Ramadhan jangan sampai amal ibadah kita yang dilakukan di Bulan Ramadhan kemudian tidak dilakukan di bulan selanjutnya. Intinya tetap semangat,” pesan kak Rafli. (anw)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN JEJAK DI UJUNG SENJA - YAHYA AHMAD KURNIAWAN

  Jejak di Ujung Senja  karya: Yahya Ahmad Kurniawan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Setiap sore, saat matahari mulai merunduk di balik bukit, Arif selalu berjalan ke tepi danau yang tenang. Danau itu adalah tempat favoritnya, tempat di mana ia bisa merenung dan melupakan segala beban hidup.  Suatu hari, saat Arif duduk di tepi danau, ia melihat seorang gadis asing yang sedang menggambar. Rambutnya panjang dan berkilau seperti sinar matahari, dan senyumnya mampu menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Arif merasa tertarik dan mendekatinya.  “Nama saya Arif,” katanya dengan suara pelan.  Gadis itu menoleh dan tersenyum. “Saya Lila. Saya baru pindah ke desa ini.”  Mereka pun mulai berbincang. Lila bercerita tentang kota asalnya yang ramai, sementara Arif menceritakan keindahan desa danau yang mereka tempati. Sejak saat itu, mereka menjadi teman akrab. Setiap sore, mereka bertemu di tepi ...

RESENSI BUKU: PERTEMUAN DUA HATI

PERTEMUAN DUA HATI (Sumber: bukabuku.com) A.                Identitas Buku a)                  Judul Buku                  : Pertemuan Dua Hati b)                  Pengarang                   : Nh. Dini c)                   Penerbit                      : Gramedia Pustaka Utama Jakarta d)                  Tahun Terbit  ...

CERPEN: Pelangi Dibawah Langit Basah

  Pelangi Dibawah Langit Basah        Di sebuah desa kecil yang dikelilingi sawah hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Langit. Ia adalah seorang pelukis yang menghabiskan sebagian besar waktunya di tepi sungai, menciptakan lukisan-lukisan indah yang terinspirasi dari alam sekitarnya. Namun, meski hidup dikelilingi keindahan, hatinya terasa sepi. Suatu sore, saat langit mulai gelap, Langit melihat seorang gadis duduk di tepi sungai. Gadis itu bernama Senja pendatang baru di desa itu. Dengan rambut panjang yang tergerai dan mata yang bersinar, Senja tampak terpesona oleh keindahan alam di sekelilingnya. Langit merasa tertarik dan, tanpa ragu, ia mendekatinya. "Hai, aku Langit. Apa yang kamu lukis?" tanyanya sambil melihat sketsa di tangan Senja.  Senja tersenyum. "Aku sedang mencoba menggambar pemandangan ini, tapi rasanya sulit. Kamu seorang pelukis?"  Langit mengangguk. "Aku lebih suka melukis lanskap. Mari aku tunjukkan beberapa teknik."  ...