Langsung ke konten utama

RESENSI BUKU: KITAB BAHASA TUBUH

KITAB BAHASA TUBUH

Oleh: Titis Dwi Andhani

(Sumber: pimtar.id)

Judul                    : Kitab Bahasa Tubuh

Penulis                 : Allan & Barbara Pease

Penerbit               : PT Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit         : 2018

Kota                     : Jakarta

Jumlah Halaman  : 449 halaman

ISBN                    : 978-602-03-8820-5

“Keluarkan dari dadamu. Jangan gerakkan bibirmu. Jaga jarak sepanjang lengan. Angkat dagumu. Pikul beban di bahu. Angkat wajah untuk menghadapi tantangan. Ayunkan kaki terbaikmu ke depan. Cium saja bokongku.”

Kalimat di atas mungkin terlihat sangat tidak nyambung. Namun, apakah kita tahu maksud dari kalimat itu?

Saat berbicara dengan orang lain, mungkin kita tidak mengetahui apa maksud pergerakan tubuhnya saat berkomunikasi, entah itu ucapannya benar atau bohong. Ketika kita baru pertama kali bertemu dengan seseorang, pasti kita akan menebak bagaimana karakter orang tersebut, mungkin dari sorot matanya, gerakan tubuhnya, bahasa yang digunakan, dan tebak-tebakan yang lainnya.

Buku ini terdapat penegasan bahwa banyak orang sulit menerima bahwa sebenarnya secara biologis, manusia adalah hewan. Namun, kita masih dapat didominasi oleh aturan-aturan biologis yang mengendalikan tindakan, reaksi, bahasa tubuh, dan gerakan tubuh. Manusia jarang menyadari bahwa postur, Gerakan, dan sikap tubuh mereka dapat menceritakan sebuah kisah, sementara suara mereka menceritakan kisah yang lain.

Kelebihan:

Buku ini seperti diwajibkan untuk dibeli oleh semua orang. Mengapa? Karena buku ini mengandung banyak ungkapan-ungkapan baru terkait bahasa tubuh kita. Komunikasi non lisan yang menggambarkan karakter kita. Buku ini dilengkapi ilustrasi bahasa tubuh yang mencerminkan seberapa pengaruh yang diberikan ke orang lain mengenai ucapannya. Hampir setiap elemen bahkan hal dasar mengenai gerakan bibir saat tersenyum akan menggambarkan bagaimana suasana hati seseorang juga dibahas detail dalam buku ini.

Kekurangan:

Buku ini terdapat beberapa kosakata yang sulit dimengerti oleh pembacanya, sehingga pembaca harus mencari arti kosakata tersebut dengan bantuan KBBI untuk mempermudah pengertian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN JEJAK DI UJUNG SENJA - YAHYA AHMAD KURNIAWAN

  Jejak di Ujung Senja  karya: Yahya Ahmad Kurniawan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Setiap sore, saat matahari mulai merunduk di balik bukit, Arif selalu berjalan ke tepi danau yang tenang. Danau itu adalah tempat favoritnya, tempat di mana ia bisa merenung dan melupakan segala beban hidup.  Suatu hari, saat Arif duduk di tepi danau, ia melihat seorang gadis asing yang sedang menggambar. Rambutnya panjang dan berkilau seperti sinar matahari, dan senyumnya mampu menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Arif merasa tertarik dan mendekatinya.  “Nama saya Arif,” katanya dengan suara pelan.  Gadis itu menoleh dan tersenyum. “Saya Lila. Saya baru pindah ke desa ini.”  Mereka pun mulai berbincang. Lila bercerita tentang kota asalnya yang ramai, sementara Arif menceritakan keindahan desa danau yang mereka tempati. Sejak saat itu, mereka menjadi teman akrab. Setiap sore, mereka bertemu di tepi ...

RESENSI BUKU: PERTEMUAN DUA HATI

PERTEMUAN DUA HATI (Sumber: bukabuku.com) A.                Identitas Buku a)                  Judul Buku                  : Pertemuan Dua Hati b)                  Pengarang                   : Nh. Dini c)                   Penerbit                      : Gramedia Pustaka Utama Jakarta d)                  Tahun Terbit  ...

CERPEN: Pelangi Dibawah Langit Basah

  Pelangi Dibawah Langit Basah        Di sebuah desa kecil yang dikelilingi sawah hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Langit. Ia adalah seorang pelukis yang menghabiskan sebagian besar waktunya di tepi sungai, menciptakan lukisan-lukisan indah yang terinspirasi dari alam sekitarnya. Namun, meski hidup dikelilingi keindahan, hatinya terasa sepi. Suatu sore, saat langit mulai gelap, Langit melihat seorang gadis duduk di tepi sungai. Gadis itu bernama Senja pendatang baru di desa itu. Dengan rambut panjang yang tergerai dan mata yang bersinar, Senja tampak terpesona oleh keindahan alam di sekelilingnya. Langit merasa tertarik dan, tanpa ragu, ia mendekatinya. "Hai, aku Langit. Apa yang kamu lukis?" tanyanya sambil melihat sketsa di tangan Senja.  Senja tersenyum. "Aku sedang mencoba menggambar pemandangan ini, tapi rasanya sulit. Kamu seorang pelukis?"  Langit mengangguk. "Aku lebih suka melukis lanskap. Mari aku tunjukkan beberapa teknik."  ...