Lebih Dekat dengan Dekan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya
Prof
. Dr. Ir. Maftuch, M.Si
(Sumber
: blok-a.com)
[LPM
AQUA - Sabtu, 10 Juli 2021] Mengingat telah dikeluarkannya surat edaran baru mengenai
perkuliahan Tahun Akademik 2021/2022 yang berpedoman pada Peraturan Rektor
Nomor 35 Tahun 2020, menyatakan bahwa perkuliahan secara luring hanya dilakukan
untuk mahasiswa angkatan 2020 dan mahasiswa yang sedang menempuh Tugas Akhir.
Kemudian, perkuliahan Tahun Akademik 2021/2022 dapat diselenggarakan secara
luring dengan metode Blended Learning/Hybrid Learning. Perkuliahan
luring dioptimalkan dengan kelas kolaboratif dan partisipatif secara Project
Base. Berdasarkan hal tersebut, kami dari Tim Redaksi berkesempatan melakukan
wawancara secara online dengan Prof . Dr. Ir. Maftuch, M.Si selaku Dekan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, yang dilantik pada
bulan Juni menggantikan dekan sebelumnya yaitu Prof . Dr. Happy Nursyam,
MS.,
Berikut
adalah petikan wawancaranya :
1.
Pertanyaan
(Pemimpin Redaksi):
Bagaimana
kebijakan Prof Maftuch sebagai dekan
baru FPIK UB terhadap perkuliahan Semester Ganjil 2021/2022, mengingat Pandemi Covid-19
masih tinggi dan berdasarkan surat edaran terbaru perkuliahan dapat diselenggarakan
secara luring dengan Blended Learning/Hybrid Learning.
Jawaban (Prof . Dr. Ir. Maftuch, M.Si):
Ya, sesuai
dengan surat edaran rektor yang terakhir nomer 35, kuliah kita masih daring
tadinya memang direncanakan pada semester lalu untuk semester 1 dan 3 ada kuota
sekitar 30% untuk ada kemungkinan kuliah luring namun melihat dan merespon dari
tidak cuma peningkatan tapi juga pelonjakan kasus covid yang semakin tinggi
jumlah yang meninggal dunia. Para dekan/ forum dekan Universitas Brawijaya dari
fakultas lain, melalui ketua forum dekan mengusulkan kepada rektor untuk
melakukan perkuliahan secara daring. Kemudian kedua, Satgas Covid UB, membuat
surat resmi kepada rektor untuk melakukan perkuliahan daring kembali pada
perkuliahan semester Ganjil 2021/2022.
2.
Pertanyaan
(Pemimpin Redaksi):
Untuk
saat ini, kondisi kampus (FPIK UB) apakah masih terdapat aktifitas staff maupun
pembangunan, Prof ?
Jawaban (Prof . Dr. Ir. Maftuch,
M.Si):
Untuk
pembangunan sangat terbatas, dan setiap aktifitas umumnya sepenuhnya memerlukan
perizinan dari Rektor UB. Artinya, aktifitas fisik itu sangat dibatasi untuk
mengurangi dan menanggulangi dampak dari covid. Kemudian, kegiatan yang sedang
berlangsung adalah aktifitas mahasiswa tingkat akhir, beberapa ada yang di laboratorium.
Namun, sejak adanya PPKM ini dan rektor menerbitkan instruksi rektor yang
sangat ketat sehingga semuanya harus mendapatkan izin kepada rektor. Sehingga,
kegiatan laboratorium dan sebagainya, saat PPKM saat ini relatif belum ada
aktifitas mengingat lonjakan dari Covid-19. Prof Maftuch sebagai dekan dan
Satgas covid UB dan Fakultas Perikanan, melakukan tindakan cepat dalam rangka
mengantisipasi dampak agar segera melakukan tindakan diperketat.
3.
Pertanyaan
(Pemimpin Redaksi):
Menghadapi
situasi saat ini, bagaimana cara Prof mewujudkan program –program yang mungkin sudah
direncanakan sebelumnya? dan apakah ada program kerja yang mungkin diubah
menyesuaikan situasi dan kondisi, Prof ?
Jawaban (Prof . Dr. Ir. Maftuch,
M.Si):
Sudah ada program
kerja yang kami siapkan mengantisipasi kegiatan luring, namun dengan adanya instruksi
rektor bahwa perkuliahan semester depan dilakukan secara daring, maka memang
kami lakukan suatu perubahan. Perencanaan kuliah luring kita menggunakan
protokol kesehatan ketat bahkan kelas kita desain sedemikian rupa agar tidak
terdapat interaksi fisik antara dosen dan mahasiswa. Ada rencana kuliah Hybrid
yang 30% masuk di luring dan 70% daring.
Kita sudah melakukan dosen bekerja sama dengan LP3M mengenai mekanisme kerja
kuliah Hybrid tersebut jadi sudah kita khususkan untuk rapat dosen baru
2 angkatan terus tidak kita lanjutkan, karena anjurannya dilakukan daring
kembali. Rencana untuk melengkapi kelas dengan sistem kuliah Hybrid memerlukan perangkat yang sudah kita
rencanakan terus kita stop karena dilakukan luring. Perubahan- perubahan
terkait situasi covid pada saat covid
ini tidak terlalu banyak karena program kerja 2021 sudah direncanakan dalam
keadaan covid yang terjadi sejak maret 2020.
4.
Pertanyaan
(Pemimpin Redaksi):
Mengenai
pendanaan secara keseluruhan apakah mengalami penurunan atau kenaikan dana Prof?
mengingat selama pandemic mungkin ada perlengkapan yang harus di tambah untuk
menjaga keamanan dan kesehatan bersama.
Jawaban (Prof . Dr. Ir. Maftuch,
M.Si):
Kita akan
merealisasikan Rancangan Anggaran Belanja (RAB) yang sudah direncanakan sejak
2020 untuk kegiatan 2021 kita kawal supaya aktifitas berjalan lancar dan
program–program bisa kita lakukan. Kemudian kinerja khusus IKU (Indikator
Kinerja Utama) harus memenuhi sesuai kontrak antara rektor dengan KemendikbudRistek
dan antara rektor dan dekan. Kita akan berkomitmen dengan pencapaian IKU dari kegiatan
tahunan, otomatis dengan IKU yang kita penuhi maka kita akan memenuhi IKU
antara Universitas Brawijaya dengan KemendikbudRistek. Karena UB masih dalam
Layanan Umum maka rektor memiliki sistem kontrak dengan sistem keuangan maka
hal itu harus didukung oleh masing-masing fakultas untuk merealisasikan program
kerja termasuk serapan anggaran yang direncanakan tahun 2020 untuk kegiatan
2021 agar berjalan konsisten.
5.
Pertanyaan
(Pemimpin Redaksi):
Untuk pertanyaan terakhir apakah ada
kendala dari Prof Maftcuh selaku dekan
FPIK selama menjabat sebagai dekan Baru?
Jawaban (Prof . Dr. Ir. Maftuch, M.Si):
Jadi kalo dikatakan kendala saya kira bukan kendala tapi tantangan, Prof Maftuch tidak melihat apa-apa didepan saya sebagai kendala tapi sebagai tantangan ketika kita bilang itu tantang maka kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa mengatasinya. Dalam sebulan menjabat, ketika Prof Maftuch masuk ketika menghadapi tantangan maka Prof akan melakukan identifikasi persoalan mana yang dianggap skala prioritas jadi harus di interprensi lebih dulu. Ketika Prof menjabat di FPIK ini dihadapkan dengan kita harus melakukan indikator kinerja utama untuk akreditasi internasional. Kita sudah mendaftar saat masa jabatan Prof Happy, 1 kluster ada 6 PS yang sudah terakreditasi A tersebut, 5 PS program S1 dan 1 PS program S2 didaftarkan untuk mendapatkan akreditasi internasional AQAS (Agency for Quality Assurance), kalo tidak salah akhir Agustus harus sudah diupload semua persyaratan-persyaratan untuk mendapatkan akreditasi internasional sehingga membutuhkan waktu yang cepat. Saat minggu pertama Prof Maftuch menjabat , Prof melakukan kegiatan orientasi koordinasi dengan berbagai pihak kemudian dicari skala prioritas, yang pertama adalah AQAS kemudian interprensi dengan organisasi artinya pembenahan organisasi pembenahan dokumen, dilakukan perombakan. Kedua, kita juga menghadapi terkait Akreditasi BANPT menetapkan bahwa saat ini yang terakreditasi paling bagus bukan A, tapi akreditasi unggul, diatas akreditasi A maka kita sudah dari 8 PS kita sudah memiliki 7 PS yang terakreditasi A hal ini memberikan kemudahan bagi yang terakreditasi A untuk mendapatkan akreditasi unggul. Alhamdulillah sekarang AQAS sudah berjalan 4 minggu dan ISK berjalan 3 minggu. Kami juga masih lemah di Riset Study semoga mahasiswa bisa membantu karena masih belum banyak yang mengisi, kami juga membentuk tim khusus untuk bisa mendapatkan data signifikan untuk AQAS dan ISK untuk mendapatkan akreditasi unggul dan internasional. Kerja dari Kaprodi akan dibantu sekretaris bantu orang yang diangkat TUPOKSI tertentu yang setara dengan sekretaris. Minggu depan akan diskusi pemenuhan IKU dan strateginya untuk bulan Juli Agustus dan September agar target triwulan ke 3 terpenuhi, satu persatu tantangan dikerjakan Prof dengan skala prioritas. (RDL &TDH)
Komentar
Posting Komentar