Langsung ke konten utama

Resensi Film : Susi Susanti - Love All

 


Resensi Film : Susi Susanti Love All

Oleh : Mutahassin Bilhaq

 

Identitas Film

Judul               : Susi Susanti Love All

Sutradara        : Sim F.

Bintang Film    : Laura Basuki, Dion Wiyoko, Kelly Tandiono, Lukman Sardi, Chew Kin Wah

Tahun Rilis      : 2019

Genre             : Drama, Olahraga

IMDb              : 7.6

Ringkasan

Film Susi Susanti : Love All menceritakan banyak hal, mulai dari perjuangan Susi Susanti dalam meraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992, kisah cintanya dengan Alan Budikusuma, hingga nasionalisme Etnis Tionghoa yang di uji di tengah diskriminasi dan krisis pada tahun 1998 serta masih banyak nilai dan pelajaran yang dapat diambil dari film ini.

Selama cerita berlangsung akan banyak konflik yang membuat film ini semakin menarik untuk ditonton, selain itu para pemirsa juga akan di ajak bernostalgia dengan momen” sejarah dari Susi Susanti dan Bangsa Indonesia di ajang bulutangkis. Pada akhir film dijelaskan juga bahwa setelah kontroversi SBKRI (Surat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia) di konferensi pers Atlanta 1996, Presiden Soeharto akhirnya menghapus tuntutan SBKRI bagi warga keturunan Tionghoa.

Kelebihan

Film ini tidak sekedar menceritakan perjuangan serta kerja keras Susi Susanti dalam perjalanan karirnya sebagai seorang atlet bulutangkis. Cerita tidak berhenti saat Susi Susanti berhasil menjadi juara di Olimpiade Barcelona 92 atau saat ia menikah dengan Alan Budikusuma, tetapi terdapat pesan lain yang ingin di sampaikan mengenai nasionalisme Etnis Tionghoa yang saat itu bisa dibilang masih di nomor duakan dan dalam kondisi konflik 98.

Kekurangan

Jalannya cerita terlalu cepat dan terlihat tergesa-gesa. Selain itu, pemeran Susi Susanti dan Alan Budikusuma bukanlah altlet bulutangkis, hal ini membuat suasana dan jalannya pertandingan di dalam film kurang menarik


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku: The 5 Levels of Leadership

  gambar: media.oiipdf.com Oleh : Mutahassin Bilhaq   Identitas Buku Judul               : The 5 Levels of Leadership Penulis            : John C. Maxwell Penerbit          : Center Street Tahun Terbit   : 2011 Halaman         : 452 halaman Kategori          : Leadership Bahasa             : Inggris Harga              : $17.66 Ringkasan "Leadership is one of my passions. So is teaching it. I’ve dedicate more than thirty years of my life to helping others learn what I know about leading. In fact, I spend about eight days every year teaching l...

HARIAN AQUA (Vol. 33): HARGA BBM NAIK, APA KATA MAHASISWA?

Harga BBM Naik, Apa Kata Mahasiswa? (Sumber: garta.com) Malang, LPM AQUA -Selasa (12/09/2022), BBM atau singkatan dari bahan bakar minyak merupakan jenis bahan bakar yang dihasilkan dari suatu pengilangan ( refining) minyak mentah ( crude oil ). Minyak mentah yang berasal dari perut bumi ini diolah dalam pengilangan dahulu untuk menghasilkan suatu produk-produk minyak yang termasuk di dalamnya yaitu BBM. Pemerintah pada S abtu, 3 September 2022, resm i menaikkan harga BBM atau menghapus subsidi BBM. Berbagai tanggapan menanggapi kenaikan dari harga BBM tidak menyurutkan langkah pemerintah. Harga Solar dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter. Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter. Sedangkan pertamax yang non-subsidi naik di harga Rp 14.500 dari sebelumnya Rp 12.500 per liter.      (Sumber: pertamina.com) Berbagai respon pun tertuai terutama dari kalangan mahasiswa. Para mahasiswa memberikan beragam tanggapan mengenai kenaikan BBM yang terjadi d...

CERPEN JEJAK DI UJUNG SENJA - YAHYA AHMAD KURNIAWAN

  Jejak di Ujung Senja  karya: Yahya Ahmad Kurniawan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Setiap sore, saat matahari mulai merunduk di balik bukit, Arif selalu berjalan ke tepi danau yang tenang. Danau itu adalah tempat favoritnya, tempat di mana ia bisa merenung dan melupakan segala beban hidup.  Suatu hari, saat Arif duduk di tepi danau, ia melihat seorang gadis asing yang sedang menggambar. Rambutnya panjang dan berkilau seperti sinar matahari, dan senyumnya mampu menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Arif merasa tertarik dan mendekatinya.  “Nama saya Arif,” katanya dengan suara pelan.  Gadis itu menoleh dan tersenyum. “Saya Lila. Saya baru pindah ke desa ini.”  Mereka pun mulai berbincang. Lila bercerita tentang kota asalnya yang ramai, sementara Arif menceritakan keindahan desa danau yang mereka tempati. Sejak saat itu, mereka menjadi teman akrab. Setiap sore, mereka bertemu di tepi ...