HARIAN AQUA (Vol 30): PERIKANAN TERKINI: TEKNOLOGI DAN PROGRAM PENDUKUNG KEMAJUAN SEKTOR PERIKANAN INDONESIA
PERIKANAN TERKINI: TEKNOLOGI DAN PROGRAM PENDUKUNG KEMAJUAN SEKTOR PERIKANAN INDONESIA
(Sumber: Energepiccom-pexels.com)
Malang, LPM AQUA-Senin (01/08/2022) Sektor perikanan Indonesia, tidak dapat dipungkiri fakta-fakta terkait dunia perikanan di Indonesia sedari dulu. Indonesia memang dikenal sebagai induk negara maritim terbesar di dunia. Selain itu, Indonesia merupakan salah satu penghasil perikanan tangkap di dunia. Dimana pada tahun 2020 lalu, Indonesia masih menjadi produsen perikanan terbesar kedua, meskipun sekarang ini aktivitas penangkapan hasil perikanan laut menurun secara global. Luas Kawasan laut yang mencapai 5,8 juta kilometer persegi menyebabkan perubahan iklim di negara ini cukup rentan. Akibatnya kegiatan menyangkut dengan hasil perikanan di Indonesia dapat mengalami fluktuasi yang cukup sering.
Menurut hasil penelitian, Indonesia memiliki berbagai faktor yang dapat mempengaruhi hasil perikanan, seperti perubahan iklim secara tiba-tiba dan tidak menentu. Dimana secara tidak langsung perubahan arah angin akan sering terjadi. Adapun harga bahan bakar yang terus naik dari tahun ke tahun. Semua hal tersebut dapat memicu menurunnya tingkat produktivitas para nelayan dalam melakukan aktivitas perikanan tangkap.
Hal tersebut telah dirasakan sebagian nelayan di Jawa Timur. Seperti yang terjadi di Pantai Tambak pada bulan lalu para nelayan terpaksa berhenti melakukan aktivitas perikanan tangkap karena keadaan cuaca yang tiba-tiba tidak mendukung, serta sering terjadi perubahan cuaca yang tidak menentu. Akibatnya, banyak nelayan terpaksa beralih profesi sementara untuk dijadikan sampingan, serta akan kembali melakukan penangkapan di laut apabila cuaca sudah mendukung.
Dikutip dari laman siaran pers BMKG, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Dwikorita Karnawati mulai menggandeng nelayan-nelayan di Kabupaten Cilacap dalam sebuah kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) dengan mengenalkan pemanfaatan sebuah teknologi dan informasi mengenai cuaca maritim yang dirancang oleh BMKG. Teknologi ini dapat membantu para nelayan dalam menyusun sebuah perencanaan sebelum melakukan aktivitas perikanan tangkap di laut. Teknologi yang dikeluarkan BMKG ini dirancang untuk memenuhi area sasaran tangkap ikan sehingga secara langsung mendeteksi titik zona yang penuh dengan ikan (fishing dome).
Selain teknologi tersebut, BMKG juga menyiapkan sebuah informasi mengenai cuaca maritim interaktif guna meminimalisir terjadinya kecelakaan di laut melalui sebuah aplikasi Indonesian Weather Information for Shipping (INA-WIS). Melalui informasi cuaca maritim interaktif tersebut nelayan dapat mewaspadai ancaman yang muncul akibat dari gelombang tinggi. Adanya SLCN tersebut diharapkan dapat mengoptimalkan sektor perikanan nasional.
Pada tahun ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mencatat sebuah rekor baru dalam transformasi tata kelola perikanan tangkap. Dalam kasus ini Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dalam golongan komoditas non-minerba lainnya, perikanan berhasil meningkat 111,8 persen serta menjadi kenaikan tertinggi PNBP di luar minerba. Adapun upaya-upaya yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam mempromosikan peluang investasi usaha pada sektor kelautan dan perikanan. Hal ini dibuktikan dengan minat 8 investor dalam negeri yang melirik pengembangan sektor industri perikanan di Indonesia Timur yang menanamkan investasi sebesar 156 miliar rupiah.
Sebuah hal yang sangat positif di tahun ini ditunjukkan oleh sektor-sektor perikanan Indonesia. Program yang telah digagas oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yaitu blue economy yang dilaksanakan tahun lalu, salah satunya kebijakan penangkapan terukur dengan basis kuota dan pengembangan budidaya laut laut, pesisir, maupun air tawar secara garis besar mampu menghadirkan peluang lapangan pekerjaan dalam jumlah yang cukup besar untuk masyarakat. Ditambah dengan hadirnya berbagai teknologi yang mendukung berbagai aktivitas di sektor perikanan dari berbagai lembaga pemerintah maupun komunitas dinilai dapat membantu kemajuan dalam bidang kelautan dan perikanan Indonesia, serta menjamin kesejahteraan para nelayan. (nf)
Referensi:
https://kkp.go.id/kategori/1-Berita, diakses pada 31 Juli 2022 pukul 13.09 WIB.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/5026349/pnbp-sektor-perikanan-cetak-rekor-sejarah-tumbuh-1118-persen, diakses pada 31 Juli 2022 pukul 18.03 WIB.
https://www.bmkg.go.id/press-release/?p=dorong-kebangkitan-sektor-perikanan-nasional-bmkg-gencar-edukasi-nelayan-soal-cuaca&tag=press-release&lang=ID, diakses pada 31 Juli 2022 pukul 13.12 WIB.
Komentar
Posting Komentar