Langsung ke konten utama

HARIAN AQUA (Vol. 32): Pelaksanaan Ordik Mahasiswa Baru Pascasarjana UB

PELAKSANAAN ORDIK MAHASISWA BARU PASCSARJANA UB

(Sumber: Youtube Universitas Brawijaya)
 

Malang, LPM AQUA-Senin (29/08/2022) Tanggal 26 Agustus 2022 Universitas Brawijaya melaksanakan Orientasi Pendidikan untuk mahasiswa baru pascasarjana. Acara Orientasi Pendidikan Mahasiswa Baru Pascasarjana tersebut diikuti oleh ±1.600 mahasiswa. Bertempat di Gedung Samantha Krida, pelaksanaan kegiatan Ordik Mahasiswa Baru Pascasarjana dimulai dengan penampilan tari dari UKM Unitantri yang membawakan tarian Reog Ponorogo, diikuti dengan menyayikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Brawijaya. Acara dilanjutkan dengan pemberian sambutan oleh Rektor Universitas Brawijaya sekaligus memperkenalkan Pimpinan Universitas dan fakultas.

“Kegiatan ini merupakan orientasi pendidikan mahasiswa baru pascasarjana Universitas Brawijaya, dimana total mahasiswa baru tahun 2022 ini adalah sebanyak 1.675,” ujar Fadillah Putra, S.Sos.,M.Paff.,Ph.D selaku Wakil Direktor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, Alumni dan Kerja Sama Universitas Brawijaya dalam sambutannya.

Dalam sambutannya Wakil Direktor Bidang Akademik menyampaikan bahwa mahasiswa pascasarjana masih belum terfasilitasi dan terwadahi dengan baik. Perlu adanya organisasi yang dapat menaungi potensi yang dimiliki oleh mahasiswa S2 dan S3.

“Harapan kami ke depan sebenarnya mahasiswa pascasarjana ini tidak hanya menikmati atau mengenyam perkuliahan saja tetapi juga bisa beraktivitas secara lebih nyata untuk pengembangan institusi tentunya dan lebih besar lagi untuk pengembangan nuansa dan kualitas serta kinerja akademik yang ada di Universitas Brawijaya,” ujar Wakil Direktor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, Alumni dan Kerja Sama Universitas Brawijaya.

Disusul dengan sambutan yang diberikan oleh Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo yang menyampaikan bahwa mahasiswa S2 dan S3 ini sebenarnya lebih tepat jika disebut sebagai mitra kerja. Rektor Universitas Brawijaya mengibaratkan bahwa kemajuan penelitian dan inovasi yang ada di UB sangat bergantung pada mahasiswa pascasarjana. Mahasiswa pasca sarjana diharapkan dapat mengembangkan ilmu dan memberikan solusi dari permasalahan yang ada di masyarakat, sehingga terbentuk inovasi-inovasi yang dapat diimplementasikan di lingkungan masyarakat. Nantinya lulusan pascasarjana diharapkan dapat mengabdi di institusi-institusi penting yang ada di Indonesia.

(Sumber: Youtube Universitas Brawijaya)

“Mahasiswa pasca ini kita tidak sebut sebagai peserta didik, tidak kita sebut sebagai murid sebenarnya, tetapi lebih tepat mahasiswa baru pascasarjana ini kita sebut sebagai mitra kerja,” ujar Rektor UB.

“Mitra kerja dalam pengembangan ilmu, mitra kerja dalam menghasilkan produk inovasi karya ilmiah. Jadi ibaratnya maju dan tidaknya penelitian, maju dan tidaknya inovasi dari Universitas Brawijaya itu sangat bergantung pada mahasiswa pascasarjana,” sambung beliau.

Acara dilanjutkan dengan pemukulan gong sebanyak 3 kali untuk menandakan bahwa kegiatan Ordik Mahasiswa Baru Pascasarjana Universitas Brawijaya resmi dibuka, diikuti dengan pemakaian jas almamater kepada perwakilan mahasiswa baru pascasarjana yang dilakukan oleh Rektor Universitas Brawijaya dan Direktur SP UB.

Dalam Ordik Mahasiswa Baru Pascasarjana UB juga diberikan pembekalan materi tentang “Tantangan dan Kesiapan Jawa Timur di Era Ekonomi Digital” yang diberikan oleh Dr. H. Emil Elestianto Dardak, B.Bus., M.Sc. Terdapat juga sesi diskusi sekaligus pemberian materi tentang layanan-layanan yang disediakan oleh Universitas Brawijaya. Rangkaian kegiatan Ordik Mahasiswa Baru Pascasarjana masih akan berlanjut yaitu akan diadakan Ordik Mahasiswa Sekolah Pascasarjana dan Ordik Mahasiswa Pascasarjana di Tingkat Fakultas. (dnp)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku: The 5 Levels of Leadership

  gambar: media.oiipdf.com Oleh : Mutahassin Bilhaq   Identitas Buku Judul               : The 5 Levels of Leadership Penulis            : John C. Maxwell Penerbit          : Center Street Tahun Terbit   : 2011 Halaman         : 452 halaman Kategori          : Leadership Bahasa             : Inggris Harga              : $17.66 Ringkasan "Leadership is one of my passions. So is teaching it. I’ve dedicate more than thirty years of my life to helping others learn what I know about leading. In fact, I spend about eight days every year teaching l...

HARIAN AQUA (Vol. 33): HARGA BBM NAIK, APA KATA MAHASISWA?

Harga BBM Naik, Apa Kata Mahasiswa? (Sumber: garta.com) Malang, LPM AQUA -Selasa (12/09/2022), BBM atau singkatan dari bahan bakar minyak merupakan jenis bahan bakar yang dihasilkan dari suatu pengilangan ( refining) minyak mentah ( crude oil ). Minyak mentah yang berasal dari perut bumi ini diolah dalam pengilangan dahulu untuk menghasilkan suatu produk-produk minyak yang termasuk di dalamnya yaitu BBM. Pemerintah pada S abtu, 3 September 2022, resm i menaikkan harga BBM atau menghapus subsidi BBM. Berbagai tanggapan menanggapi kenaikan dari harga BBM tidak menyurutkan langkah pemerintah. Harga Solar dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter. Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter. Sedangkan pertamax yang non-subsidi naik di harga Rp 14.500 dari sebelumnya Rp 12.500 per liter.      (Sumber: pertamina.com) Berbagai respon pun tertuai terutama dari kalangan mahasiswa. Para mahasiswa memberikan beragam tanggapan mengenai kenaikan BBM yang terjadi d...

CERPEN JEJAK DI UJUNG SENJA - YAHYA AHMAD KURNIAWAN

  Jejak di Ujung Senja  karya: Yahya Ahmad Kurniawan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Setiap sore, saat matahari mulai merunduk di balik bukit, Arif selalu berjalan ke tepi danau yang tenang. Danau itu adalah tempat favoritnya, tempat di mana ia bisa merenung dan melupakan segala beban hidup.  Suatu hari, saat Arif duduk di tepi danau, ia melihat seorang gadis asing yang sedang menggambar. Rambutnya panjang dan berkilau seperti sinar matahari, dan senyumnya mampu menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Arif merasa tertarik dan mendekatinya.  “Nama saya Arif,” katanya dengan suara pelan.  Gadis itu menoleh dan tersenyum. “Saya Lila. Saya baru pindah ke desa ini.”  Mereka pun mulai berbincang. Lila bercerita tentang kota asalnya yang ramai, sementara Arif menceritakan keindahan desa danau yang mereka tempati. Sejak saat itu, mereka menjadi teman akrab. Setiap sore, mereka bertemu di tepi ...