Langsung ke konten utama

Selar Day and Mentoring 2015 : Trend 1 Intellectual Class

Selar Day and Mentoring 2015 : Trend 1 Intellectual Class

Malang, LPM AQUA – Sabtu (10/10), Krida Mahasiswa (Krima) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) yang tahun ini bertajuk Selar Day and Mentoring 2015 telah memasuki minggu kedua. Terlihat barisan Mahasiswa Baru (maba) mengenakan atasan kemeja putih dan bawahan hitam di lapangan basket FPIK.

Minggu kedua Selar Day and Mentoring difokuskan pada Trend 1, yaitu Intellectual Class. Setelah pada minggu pertama hanya dilakukan upacara pembukaan, kali ini maba diberi materi tentang penalaran yang mencakup PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) dan administrasi perpustakaan. Intellectual Class ini, khususnya  PKM nantinya akan di follow up pada minggu ketiga. 

Selar Day adalah Semangat Empat Pilar, yang merupakan rangkaian pengenalan kehidupan kampus sekaligus pendidikan karakter bagi mahasiswa baru. Empat Pilar tersebut melputi penalaran, pendidikan karakter, minat dan bakat, dan kemandiriaan (Entrepreneurship Program). Sementara itu, mentoring merupakan pembekalan kepada mahasiswa baru mengenai pendidikan akhlak. Selar Day and Mentoring 2015 direncanakan berlangsung sebanyak 11 kali pertemuan setiap hari Sabtu.

Saat disinggung mengenai konsekuensi  bagi maba yang tidak datang, Ershal Syahreza, ketua pelaksana Selar Day and Mentoring 2015 menjelaskan bahwa bagi maba yang kehadirannya tidak mencapai 80 persen, maba tersebut dinyatakan tidak lulus Selar Day and Mentoring 2015, dan wajib mengulang tahun depan. Setelah kami konfirmasi, hal tersebut dibenarkan oleh Abdul Rahem Faqih selaku wakil dekan III bidang kemahasiswaan. (eng)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN JEJAK DI UJUNG SENJA - YAHYA AHMAD KURNIAWAN

  Jejak di Ujung Senja  karya: Yahya Ahmad Kurniawan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Setiap sore, saat matahari mulai merunduk di balik bukit, Arif selalu berjalan ke tepi danau yang tenang. Danau itu adalah tempat favoritnya, tempat di mana ia bisa merenung dan melupakan segala beban hidup.  Suatu hari, saat Arif duduk di tepi danau, ia melihat seorang gadis asing yang sedang menggambar. Rambutnya panjang dan berkilau seperti sinar matahari, dan senyumnya mampu menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Arif merasa tertarik dan mendekatinya.  “Nama saya Arif,” katanya dengan suara pelan.  Gadis itu menoleh dan tersenyum. “Saya Lila. Saya baru pindah ke desa ini.”  Mereka pun mulai berbincang. Lila bercerita tentang kota asalnya yang ramai, sementara Arif menceritakan keindahan desa danau yang mereka tempati. Sejak saat itu, mereka menjadi teman akrab. Setiap sore, mereka bertemu di tepi ...

RESENSI BUKU: MAAF TUHAN AKU HAMPIR MENYERAH

MAAF TUHAN AKU HAMPIR MENYERAH (Sumber: goodreads.com) Malang, LPM AQUA -Jumat (08/04/2022) Buku dengan judul “Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah” merupakan karya Alfialghazi yang sukses menarik pembaca dalam tulisannya. Buku ini mengajarkan mengenai lika-liku kehidupan dengan surga sebagai akhir. Buku ini memberikan inspirasi serta motivasi bagi mereka yang terpuruk dan mendorong seseorang untuk bangkit kembali. Tidak semua hal dalam kehidupan berjalan seperti yang kita inginkan. Ada saatnya harapan yang kita impikan serta langkah yang telah kita tuai dihentikan secara paksa. Rasa putus asa yang muncul dalam menjalani kehidupan hingga muncul keinginan untuk menyerah. Dalam buku ini dijabarkan bahwa setiap orang memiliki masalah serta kemampuan dalam menyelesaikan masalah yang berbeda-beda. Selain itu, buku “Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah” mengajarkan untuk beristirahat ketika lelah terhadap hiruk pikuk kehidupan, semangat untuk jangan menyerah, serta semangat untuk bangkit demi menc...

ESAI: The Significance of Identity Formation in Early Childhood Education

  The Significance of Identity Formation in Early Childhood Education By: Mutahassin Bilhaq mentatdgt_pexels.com Malang, LPM AQUA -Wednesday (29/12/2021) Since March 2020, Indonesia has been experiencing a Covid-19 pandemic. This condition undoubtedly has a significant impact on several sectors, including education. Regulations imposed by the government, such as the wearing of masks, the keeping of a safe distance, the prohibition of gathering, and so on, have caused many agencies, including educational institutions, to implement a variety of new policies in the conduct of their activities. At the start of the pandemic, the government instructed people to study for 14 days online from home, and it turned out that this instruction was extended into the following year. When we arrive in November 2021, the world has changed dramatically. Many schools and universities throughout this country have and will continue to have limited face-to-face teaching and learning processes with stri...