Langsung ke konten utama

Selamat Datang Anak Buah Neptunus, Sail Tomini 2015



Selamat Datang Anak Buah Neptunus, Sail Tomini 2015

dokumentasi Harits
dokmentasi Linda

Malang, LPM AQUA – Harits Faisal Rahman (PSP’14) dan Linda Wahyu Apsary (AP’14) akhirnya tiba di Malang (27/9) setelah sebulan penuh mengarungi lautan Indonesia. Dua mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas  Brawijaya ini menjadi wakil dari Provinsi Jawa Timur di Kapal Pemuda Nusantara (KPN) Sail Tomini 2015.

Kapal Pemuda Nusantara (KPN) merupakan agenda tahunan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk pemuda Indonesia yang memiliki antusiasme di dunia kebaharian yang nantinya akan keliling Indonesia untuk belajar bersama mengenai kebudayaan dan bahari nusantara. Tahun 2015 ini KPN dilaksanakan di Teluk Tomini Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Pesertanya sendiri adalah delegasi dari 34 provinsi di Indonesia.

Harits dan Linda, panggilan akrab kedua mahasiswa ini, berlayar mengarungi lautan Indonesia menggunakan kapal perang Angkatan Laut KRI TELUK BINTUNI 520. Mereka berangkat pada tanggal 26 Agustus 2015 dari Tanjung Priok, Jakarta Utara. Upacara pelepasan dihadiri oleh Puan Maharani, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK).

Sebulan penuh KRI TELUK BINTUNI 520 berlayar ke lautan timur Indonesia. Selama perjalanannya, KRI TELUK BINTUNI 520 tercatat tujuh kali singgah. Adapun rutenya yaitu, Kota Baru (Kalimantan Selatan) - Pulau Siau (Sulawesi Utara) - Pulau Tahuna (Sulawesi Utara) - Pulau Melonguane (Sulawesi Utara) – Ternate (Maluku Utara) - Parigi Moutong (Sulawesi Tengah) - Pulau Muna (Sulawesi Tenggara). Pembukaan acara dilaksanakan di Parigi Moutong (19/9) yang dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo dan 15 menterinya, diantaranya , Menko PMK Puan Maharani, Menko Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Pariwisata Arief Yahya, dan Mendikbud Anies Baswedan.

Banyak pengalaman yang didapat selama mengikuti KPN Sail Tomini, diantaranya pertukaran budaya dan bahasa. “Selama sebulan di kapal kami bisa kenal banyak teman dan juga budaya dari berbagai provinsi di Indonesia” ujar Linda saat berhasil kami temui. Besar harapan Harits dan Linda untuk mahasiswa FPIK UB supaya menjadi Duta-duta bahari di KPN selanjutnya. (eng)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku: The 5 Levels of Leadership

  gambar: media.oiipdf.com Oleh : Mutahassin Bilhaq   Identitas Buku Judul               : The 5 Levels of Leadership Penulis            : John C. Maxwell Penerbit          : Center Street Tahun Terbit   : 2011 Halaman         : 452 halaman Kategori          : Leadership Bahasa             : Inggris Harga              : $17.66 Ringkasan "Leadership is one of my passions. So is teaching it. I’ve dedicate more than thirty years of my life to helping others learn what I know about leading. In fact, I spend about eight days every year teaching l...

HARIAN AQUA (Vol. 33): HARGA BBM NAIK, APA KATA MAHASISWA?

Harga BBM Naik, Apa Kata Mahasiswa? (Sumber: garta.com) Malang, LPM AQUA -Selasa (12/09/2022), BBM atau singkatan dari bahan bakar minyak merupakan jenis bahan bakar yang dihasilkan dari suatu pengilangan ( refining) minyak mentah ( crude oil ). Minyak mentah yang berasal dari perut bumi ini diolah dalam pengilangan dahulu untuk menghasilkan suatu produk-produk minyak yang termasuk di dalamnya yaitu BBM. Pemerintah pada S abtu, 3 September 2022, resm i menaikkan harga BBM atau menghapus subsidi BBM. Berbagai tanggapan menanggapi kenaikan dari harga BBM tidak menyurutkan langkah pemerintah. Harga Solar dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter. Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter. Sedangkan pertamax yang non-subsidi naik di harga Rp 14.500 dari sebelumnya Rp 12.500 per liter.      (Sumber: pertamina.com) Berbagai respon pun tertuai terutama dari kalangan mahasiswa. Para mahasiswa memberikan beragam tanggapan mengenai kenaikan BBM yang terjadi d...

CERPEN JEJAK DI UJUNG SENJA - YAHYA AHMAD KURNIAWAN

  Jejak di Ujung Senja  karya: Yahya Ahmad Kurniawan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Setiap sore, saat matahari mulai merunduk di balik bukit, Arif selalu berjalan ke tepi danau yang tenang. Danau itu adalah tempat favoritnya, tempat di mana ia bisa merenung dan melupakan segala beban hidup.  Suatu hari, saat Arif duduk di tepi danau, ia melihat seorang gadis asing yang sedang menggambar. Rambutnya panjang dan berkilau seperti sinar matahari, dan senyumnya mampu menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Arif merasa tertarik dan mendekatinya.  “Nama saya Arif,” katanya dengan suara pelan.  Gadis itu menoleh dan tersenyum. “Saya Lila. Saya baru pindah ke desa ini.”  Mereka pun mulai berbincang. Lila bercerita tentang kota asalnya yang ramai, sementara Arif menceritakan keindahan desa danau yang mereka tempati. Sejak saat itu, mereka menjadi teman akrab. Setiap sore, mereka bertemu di tepi ...