Langsung ke konten utama

RESENSI BUKU: KONSPIRASI ALAM SEMESTA

 

KONSPIRASI ALAM SEMESTA

(Sumber : gramedia.com)

Judul : Konspirasi Alam Semesta

Penulis : Fiersa Besari

Penerbit : Mediakita

Tahun terbit : 2017

Kota : Jakarta

Jumlah halaman vi + 238 halaman

ISBN : 978-979-794-535-0

 

Sinopsis:

       Siapa yang tidak mengenal sosok Fiersa Besari? Seorang penulis, musisi dan content creator yang cukup vokal mengutarakan kegelisahan sosial melalui cuitan di twitter ataupun di lirik lagu ini telah merambah banyak platform untuk menyisipkan pesan perdamaian dan kasih melalui tulisannya. Konspirasi Alam Semesta merupakan Albuik #1 dari sosok yang biasa disebut Bung Fiersa ini. Albuk merupakan kombinasi antara album dan juga buku atau naskah yang dipadukan, seperti terdapat beberapa judul subbab yang menjadi judul lagu dari Album Konspirasi Alam Semesta. Bung Fiersa juga terus melakukan ciri khasnya ini dengan menerbitkan Albuk #2 dengan judul 11:11 pada 2018 silam.

    Buku ini menceritakan tentang kisah asmara Juang Astrajingga dan Ana Tidae dengan berlatar di Bandung. Keduanya bertemu ketika terjadi insiden yang tidak sengaja, tabrakan lawan jenis, seperti adegan di FTV atau sinetron. Dari situlah kisah mereka berdua dimulai, mulai dari naik bianglala berdua dan mendaki. Perjuangan sosok Juang Astrajingga digambarkan melalui kisah pelik antara asmara dan keluarga, disaat Juang dan Ana mulai dekat dan saling merasakan kenyamanan, Juang mendapat kabar bahwa ibunya masuk rumah sakit hingga akhirnya pergi meninggalkan Juang. Juang merasa putus asa dan kehilangan arah hidup. Bagi seorang laki laki utamanya, sosok ibunda adalah arah hidup, semua pencapaian dalam hidup kita tidak akan terasa kalau ibu kita telah tiada. Tidak ada tangis haru kebahagiaan dan sorak gembira untuk semua pencapaian.

      Setelah itu, konflik bagi Juang seolah tidak berhenti ketika ibundanya meninggal. Ia merasa dikhianati oleh Ana, cemburu dan ego mengantarkan Juang untuk bertualang jauh ke Nias. Seolah menjadi manusia yang tersakiti batin dan raganya, membuat Juang mengasingkan diri sampai ia mendapatkan surat dari Ayah Ana. Juang memutuskan untuk kembali ke Bandung dan meyakinkan Ana bahwa ia adalah gadis tangguh yang mampu selamat dari penyakit ini. Tanpa Juang ketahui, Ana telah mengidap penyakit tumor.  Cerita berujung sampai Juang dan Ana mengikat satu sama lain. Mereka berdua memutuskan untuk hidup sederhana dan saling menemani sampai maut yang harus mengambil salah satu dari mereka. Namun, problematika Juang dan keluarga barunya ini tidak habis sampai disitu, ditengah Ana yang sedang mengandung anak pertamanya, Juang mendapat panggilan bertugas untuk membantu evakuasi akibat letusan Gunung Sinabung.

Kelebihan Buku:

               Kelebihan dari buku ini adalah diksi dan kalimat yang digunakan sangat mudah dipahami dan syarat akan makna keindahan. Bagi saya yang biasanya hanya melihat diksi diksi indah pada cuitan twitter Bung Fiersa, saya cukup terpukau dengan diksi dan kalimat yang ia tunjukkan di novel ini. Buku ini mengajarkan banyak pelajaran hidup tentang menghargai, perjuangan, ketegaran, dan cinta. Sebagai orang yang jarang berkunjung ke berbagai tempat seperti Bung Fiersa, saya cukup terkesan dengan penggambaran Bung mengenai latar tempat yang digunakan. Sampul bukunya juga cukup menarik, mengingat dengan judul Konspirasi Semesta sampul buku digambarkan dengan memasukkan unsur unsur luasnya alam semesta, gambarnya seperti permukaan planet, gradasi warna gelap dan mirip bebatuan serta beberapa lingkaran seperti sabuk asteroid atau jalur lintasan planet.

Kekurangan Buku:

               Kekurangan dari buku ini adalah penggambaran latar tempat yang sedikit rumit dan tidak sama dengan referensi pembaca, sehingga akan sulit menemukan titik temu tentang latar tempat di cerita tersebut dan penggunaan bahasa seperti diksi diksi dalam sajak merupakan kelebihan dan kekurangan karena tidak semua orang memahami dan memaknai sebagaimana sang penulis memaknai tulisan tersebut sebagai sajak. (abp)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku: The 5 Levels of Leadership

  gambar: media.oiipdf.com Oleh : Mutahassin Bilhaq   Identitas Buku Judul               : The 5 Levels of Leadership Penulis            : John C. Maxwell Penerbit          : Center Street Tahun Terbit   : 2011 Halaman         : 452 halaman Kategori          : Leadership Bahasa             : Inggris Harga              : $17.66 Ringkasan "Leadership is one of my passions. So is teaching it. I’ve dedicate more than thirty years of my life to helping others learn what I know about leading. In fact, I spend about eight days every year teaching l...

HARIAN AQUA (Vol. 33): HARGA BBM NAIK, APA KATA MAHASISWA?

Harga BBM Naik, Apa Kata Mahasiswa? (Sumber: garta.com) Malang, LPM AQUA -Selasa (12/09/2022), BBM atau singkatan dari bahan bakar minyak merupakan jenis bahan bakar yang dihasilkan dari suatu pengilangan ( refining) minyak mentah ( crude oil ). Minyak mentah yang berasal dari perut bumi ini diolah dalam pengilangan dahulu untuk menghasilkan suatu produk-produk minyak yang termasuk di dalamnya yaitu BBM. Pemerintah pada S abtu, 3 September 2022, resm i menaikkan harga BBM atau menghapus subsidi BBM. Berbagai tanggapan menanggapi kenaikan dari harga BBM tidak menyurutkan langkah pemerintah. Harga Solar dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter. Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter. Sedangkan pertamax yang non-subsidi naik di harga Rp 14.500 dari sebelumnya Rp 12.500 per liter.      (Sumber: pertamina.com) Berbagai respon pun tertuai terutama dari kalangan mahasiswa. Para mahasiswa memberikan beragam tanggapan mengenai kenaikan BBM yang terjadi d...

RESENSI BUKU: SEIKHLAS AWAN MENCINTAI HUJAN

Seikhlas Awan Mencintai Hujan (Sumber: pustakabukubekas_pinterest.com) Malang, LPM AQUA -Jumat (25/03/2022) Buku ini mengajarkan cara bagaimana kita mengikhlaskan sesuatu yang kita sendiri tidak mau melepaskannya. Terkadang tuhan menghadirkan kehilangan bukan untuk ditangisi, tetapi untuk mengajari agar jangan terlalu dalam berharap pada seseorang. Tidak ada siapa pun yang akan sanggup kehilangan seseorang yang paling kita inginkan dalam hidup. Seseorang yang sangat kita harapkan untuk tinggal dan menua di bawah satu atap yang sama. Seseorang yang pernah kita bayangkan tentang menjalani suatu pagi dan menyambut matahari berdua bersama. Seseorang yang kepadanya ia pernah berencana membuat sepasang kursi, tempat di mana bisa duduk untuk menyaksikan langit senja. Seseorang yang kepadanya ia berjanji untuk saling menjaga hingga tutup usia.  Bagaimana bila nama yang kau sebut di sepertiga malammu bukan nama yang ingin Tuhan satukan denganmu?  Pada akhirnya, tidak ada yang mampu dil...