Suhu Bumi Naik Lebih 1,5°C, Bisa Gawat!
Malang, LPM AQUA-Selasa (20/09/2022) Bumi merupakan planet istimewa, disebut demikian karena bumi merupakan
satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh makhluk hidup, baik manusia, binatang
dan tanaman. Letak bumi yang tidak terlalu jauh dengan matahari menyebabkan bumi mendapatkan sinar matahari yang cukup dan mendukung untuk
kehidupan makhluk hidup.
Suhu udara di Bumi cenderung tidak panas, tetapi
juga tidak dingin. Bumi memperoleh perlindungan dari atmosfer sehingga suhu
tidak terlalu panas, tetapi hangat. Namun peningkatkan suhu
di permukaan bumi akan menyebabkan pemanasan global. Suhu bumi yang meningkat ini
mengakibatkan dampak-dampak buruk terhadap ekosistem dan lingkungan karena
perubahan iklim dunia.
Pada KTT iklim PBB COP26 di Glasgow, menegaskan
perlunya untuk membatasi pemanasan global, atau kenaikan suhu bumi hingga 1,5°C
saja. Menurut para ilmuwan dunia,
suhu bumi yang melewati ambang
batas kenaikan suhu rata-rata bumi 1,5°C memiliki risiko yang sangat besar. Hal tersebut dikarenakan dapat berdampak pada perubahan iklim yang sangat
parah bagi kehidupan manusia, flora, fauna, dan ekosistem mahluk hidup.
Dampak kenaikan suhu bumi ini mempengaruhi
berbagai aspek kehidupan. Salah satunya kepada aspek air, dimana air merupakan sumber kehidupan mahluk hidup. Kualitas air
dapat menurun karena curah hujan yang tinggi dan meningkatnya kadar klorin pada
air bersih. Kuantitas air pun dapat berkurang karena curah hujan yang tinggi
mengakibatkan air langsung kembali ke laut tanpa terserap dalam sumber air
untuk hajat manusia.
Habitat yang mana mempunyai
arti rumah atau tempat tinggal pun turut terkena dampak dari kenaikan suhu
bumi. Perubahan habitat oleh pemanasan suhu bumi yang menaikkan batasan air
laut. Tentunya kenaikkan permukaan air laut ini mengkhawatirkan karena
mengakibatkan bergesernya batas daratan di daerah pesisir yang mana dapat
menenggelamkan sebagian daerah pesisir. Es-es di kutub bumi yang mencair karena
suhu bumi naik pun turut
menaikkan permukaan air laut yang mana bisa berakibat bahaya, yaitu tenggelamnya
pulau-pulau kecil.
Dampak lain pun menular ke aspek lainnya
baik aspek flora, yang mana daerah hijau digunduli sehingga berkurangnya
penyerapan karbondioksida yang meningkatkan gas rumah kaca. Aspek lain pun
terdampak seperti menurunnya produktivitas pertanian karena perubahan iklim yang
merubah masa tanam dan panen. Terutama kenaikan suhu bumi ini berdampak pula
pada kesehatan, penipisan ozon mengakibatkan peningkatan intensitas sinar ultra violet yang
langsung mencapai permukaan bumi bisa berdampak buruk pada kesehatan seperti
kanker kulit, katarak, dan penurunan daya tahan tubuh manusia.
Perlunya merawat tempat
tinggal kita yaitu bumi dari kenaikan suhu bumi. Aksi-aksi peduli lingkungan
dapat mencegah kenaikan suhu bumi seperti mengurangi pemakaian bahan bakar
fosil yang menyebabkan tingginya kadar karbondioksida, menggalakkan reboisasi
penanaman lingkungan hijau untuk penyerapan karbondioksida. Kalau bukan kita
yang menjaga suhu bumi, siapa lagi? (anw)
Sumber :
https://ditsmp.kemdikbud.go.id/pemanasan-global-dan-dampak-buruknya-bagi-kehidupan-bumi/. Diakses pada tanggal 19
September 2022 pukul 08.00
http://ditjenppi.menlhk.go.id/kcpi/. Diakses pada tanggal 19
September 2022 pukul 08.00
Komentar
Posting Komentar