Langsung ke konten utama

Postingan

Puisi : Ruang Temu

Aku memandang sunyi malam ini Bintangpun terlihat diam menanti pagi Jejak kaki perlahan berhenti Saat insan lelaki itu memutuskan berhenti berjalan tanpa aku disisi   Lara hati tak tahu diri Tetapi hati ini merasa wajib untuk menanti Berpisah tanpa tertawa Tanpa arti tanpa kata   Tanpa huruf tanpa angka Jadi pusing dibuatnya Rinai malam membuat tumbuh sejuta kenangan Hingga akhirnya aku tak lagi berkuasa untuk menahan   Raut mukaku terlihat memerah di cermin sudut ruangan Menandakan pagi nanti mataku akan sembab dan membesar ketika terbangun Hingga pada akhirnya aku tahu, kehidupan memang tidak selalu dalam satu garis lurus Kini aku sedang menanti sebuah jawaban atas doa yang aku panjatkan ke Tuhan   Kutampikkan semua wujud kegundahan dalam fikiran Hasrat untuk ingin mendekap kembali tubuh itu Kerana renjana dari hati untuk kembali bertemu Aku akan menanti dirimu di ruang temu Untuk kembali lagi bersua dan bertanggung j...

Cerpen : Riak Berteriak

  Di tengah terik matahari, ia membuka sebuah catatan lusuh dengan sampul berwarna coklat. Sesekali ia mengusap peluh yang menetes dari sudut ubun-ubun. Di atas kursi kayu, ia bersimpuh ditemani dempuran ombak. Jari-jemarinya ditekuk dan bibirnya seakan berkomat-kamit mengucapkan angka-angka. Di sisi timur nampak dua sejoli sedang memadu kasih menikmati sejuknya semilir angin. Sedangkan di sisi barat, pria berbadan bongsor nampak asik menebar kail. Anak-anak berambut pirang mengorek pasir ditemani sendok plastik putih dan gelas air mineral bekas. Menggali pasir mencari hewan-hewan bercangkang seakan menemukan harta karun. Seorang lelaki hanya bisa mengernyitkan dahi saat seorang pria paruh baya menghampiri. “ Buat apa kamu buka buku lagi ?”, tanya laki-laki itu dengan suara lantang dan tangan kanan menenteng jaring. Pemuda berusia belasan tahun tamatan SMA itu hanya tersenyum kecut. Sembari terus membolak-balikkan lembaran tipis buku latihan soal matematika. Dia adalah Ba...

Majalah Edisi 51

Telah terbit majalah mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (LPM AQUA) edisi 51. Majalah ini disusun dengan  mengangkat isue perikanan dimasa pandemi Covid -19. Semoga penerbitan majalah ini memberikan gambaran dan pandangan terkait kondisi perikanan di Indonesia selama pandemi Covid -19 Selengkapnya : bit.ly/MajalahAQUA51  

Puisi : 2Ka - Mengarti Bisu

Andai tangan menggegam Erat terasa pasti Dalam alunan malam Entah mengapa sunyi terasa sakti Denting jam kian menjelas Dering harapan tak kunjung datang Sungguh nestapa tak berkelas Harus merasa sedih tanpa sesanding Adakah tempat bagi kami? Bisu ini menyayat Tuan Bagaimana cara kami untuk mengarti Mungkin sunyi jawaban darimu Meski penentangan melekat kejiwa kami Satu.. dua.. dan kesekian kali Usaha bersama harus bercoba lagi Lagi dan lagi.. Dan harap bukan sia-sia kembali Tuan, pahami kami! Oleh: Reny Tiarantika  

Opini : Pers Nasional Perlu Dilindungi

  Saat ini Pers Nasional dihadapkan dengan situasi kritis. Pers berjuang untuk mempertahankan eksistensinya ditengah krisis finansial akibat pandemi Covid-19. Pers Nasional memiliki peran yang sangat penting bagi bangsa sebagai pilar keempat demokrasi dengan turut mengawasi kebijakan pemerintah pada era pandemi ini agar tetap berpihak kepada publik. Dalam kondisi sekarang, banyak perusahaan media terancam tidak  bisa menjalankan fungsinya. Pemerintah tidak boleh lalai terhadap nasib Pers nasional terlebih dimasa pandemi Covid-19. Sesuai pasal 3 UU Pers, pers nasional mempunyai fungsi strategis sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial. Banyaknya berita hoaks  yang beredar di media sosial membuat masyarakat resah menyebabkan Pers nasional harus membantu pemerintah dalam menyampaikan informasi yang benar kepada publik. Tanpa adanya pers, sangat sulit bagi pemerintah untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya Covid-19 dan cara memutus rantai penyebar...

Cerpen : Dunia Labirin

  Adalah lorong yang akhirnya tak berujung. Untuk kalian yang sudah atau akan bertemu di dunia ini. ....... Aku menyanyangimu, sungguh. -Dari penulis yang tak kunjung bertemu terang- Berawal dari tiga hari pengajaran, puluhan manusia tengah berdiri mengucapkan janji. Sebagian akan pergi dan sebagian lagi akan kembali, dan mungkin sebagiannya lagi akan bertahan dari awal hingga akhir. Cerita ini di mulai ketika pelupuk mata dengan suburnya menjaga sebuah kesedihan. Terima saja, karena kata kesedihan akan dijemput dengan terciptanya kata kebahagiaan. *** Apakah kalian mengerti mengapa “rumit” diciptakan? atau lebih mudahnya, apakah kalian mengerti mengapa pilihan itu ada?,  mungkin sebagian orang sudah paham dan sebagian lagi masih mempertanyakannya juga, seperti Arkana  Priest . Ia sosok yang tak pernah keluar dari bagian labirinnya, bahkan untuk mengenali lebih dalampun ia tak berani. Tahun lalu ia yang dipeluk insan-insan berhati nurani, kini ia harus memeluk insan baru ...

Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMABA) FPIK 2020

  Malang, LPM AQUA – Senin (21/9), Kegiatan PKKMABA tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya dikarenakan pandemi Covid – 19. Kegiatan pengenalan kampus kepada mahasiswa baru dilakukan secara online sesuai dengan himbauan Menteri Pendidikan. Pembukaan PKKMABA FPIK UB dimulai pukul 07.00, dihadiri oleh Dekan Fakultas dan jajarannya di Ruang Sidang Gedung Utama FPIK UB Lantai 2 sesuai dengan protokol kesehatan. Selain itu juga diikuti oleh Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan, Ketua Program Studi, Ketua Laboratorium, Panitia PKKMABA melalui Zoom Meeting. Acara dibuka dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dilanjutkan sambutan oleh Ketua Pelaksana Dosen Angga Wira Perdana, S. Pi, MP., sambutan Presiden BEM Al Muqoddar, sambutan Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Prof. Dr. Ir. Happy Nursyam, MS., dan sambutan dari Menteri Pendidikan Nadiem Anwar Makarim. Selanjutnya peresmian pembukaan PKKMABA FPIK UB. oleh Dekan Fakultas. Perikanan dan Ilmu Kelautan. Dilanjutkan dengan Tilawah A...