Pengikut arus
Oleh: Titis Dwi Andhani
(Sumber: https://www.tabloidbintang.com/)
Lembar kusam,
kusut
Tinta hitam
melemah dan menyudut
Pemuda gagah nan
tampan namun kisut
Wajahnya muram
seakan hanyut
Melodi langkah
Membuat harapan,
tanpa tangan mengadah
Ingat sendu tak
segera berbenah
Jiwa kuat dengan
kalbu yang lengah
Panas terik
Sepasang kaki
berdiam kritik
Menutup telinga
seraya berkata
Nasibku memang
begini adanya
Terlalu bodoh
manusia itu
Fikirannya
dipenuhi ambigu
Banyak mau, kok
tak punya malu
Hanya bergantung
dunia fana yang penuh paku
Komentar
Posting Komentar