Langsung ke konten utama

Selamat Hari Laut Sedunia


                    Our Ocean is Our Future

Hari Laut Sedunia secara  resmi disahkan oleh majelis umum PBB pada Desember 2008 dan resmi diperingati setiap tahunnya di tanggal 8 Juni. Tercetusnya momentum ini  berawal dari konsep yang diusung oleh  Pemerintah Kanada  di Earth Summit, UN Conference on Environtment and Development (UNCED) di Rio de Janeiro, Brasil tahun 1992. Akan tetapi  di tahun  tersebut  PBB belum mengakui perayaan ini sebagai sebuah perayaan global yang resmi.
Tema perayaan hari laut sedunia selalu berbeda-beda di setiap tahunnya. Dan pada tahun ini, para pemerhati laut mengusung konsep “Our Ocean is Our Future” dengan fokus aksi adalah bahaya sampah plastik.
Adanya perayaan Hari Laut Sedunia ini, dapat kita jadikan sebagai sebuah momentum yang tepat untuk perenungan  dan refleksi akan pentingnya lautan bagi  masa depan.
Sebenarnya seberapa pentingnya sih lautan itu?? Jika dilihat dari fungsi ekologisnya, lautan mampu menyerap gas karbondioksida (CO2). CO2 yaitu salah satu  jenis gas rumah kaca yang berperan dalam  terjadinya perubahan iklim dunia. Hal ini sesuai dengan pernyataan Prof. Ir. Endang Yuli (2011), bahwasannya upaya pengurangan pemanasan global dengan program penghijauan saat ini banyak digalakkan di seluruh dunia. Hal ini tentu saja akan memberikan dampak positif. Namun daratan yang hanya mencapai 1/3 dari permukaan  bumi saat ini lebih banyak digunakan untuk kepentingan pembangunan dan pemenuhan kebutuhan penduduk dunia yang jumlahnya terus meningkat sehinga kebutuhan kehidupanpun  semakin kompleks. Perlu alternatif lain untuk bisa melakukan pengurangan pemanasan global dengan memanfaatkan media lain yaitu dengan pemanfaatan lautan yang merupakan lahan yang masih belum bisa ditempati manusia tetapi merupakan tempat tinggal produsen primer terbesar di dunia yaitu phytoplankton. Salah satu jasa phytoplankton adalah mengambil karbon dioksida (CO) dari air dan menggantinya dengan oksigen (O2) yang diperlukan makhluk lain termasuk manusia. Maka phytoplankton mempunyai peran besar dalam piramida makanan.
Jadi, bukan hanya sebuah kewajiban bagi kita untuk menjaga laut kita, tapi merupakan kebutuhan yang manfaatnya akan kembali kepada kita pula. Karena di balik besarnya manfaat laut, terdapat beberapa ancaman besar yang harus di hadapi.
Salah satu tokoh masyarakat dalam bidang konservasi yang saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah adalah, Bapak Saptoyo dan kakak Lia Putrinda. Mereka adalah seorang penggerak sosial di bidang konservasi dan founder dari Yayasan Bhakti Alam Sendang Biru, Malang Jawa Timur. Yayasan tersebut  merupakan sebuah organisasi non pemerintah dan bergerap pada bidang konservasi dengan mengusung konsep konservasi berupa, “Local Wisdom as a Global Solution”. Hingga saat ini kegiatan konservasi yang mereka rintis sudah dapat dikatakan sukses. Bagaimana tidak?, yang dulunya daerah estuary Clungup merupakan daerah yang rusak ekologisnya, sekarang menjadi Clungup Mangrove Conservation (CMC) yang sudah dikenal dan menjadi kawasan konservasi dengan menejement pengelolaan yang baik dan diterima oleh masyarakat sekitar.
Oleh karenanya semangat konservasi harus kita galakkan pada diri kita, utamanya konservasi laut dunia agar kelestarian sumberdaya hayati laut tetap terjaga dan dapat dimanfaatkan secara optimal serta berkelanjutan. Karena manfaat laut sebanding dengan luasnya samudra. (Rry/Mzi*red).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN JEJAK DI UJUNG SENJA - YAHYA AHMAD KURNIAWAN

  Jejak di Ujung Senja  karya: Yahya Ahmad Kurniawan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Setiap sore, saat matahari mulai merunduk di balik bukit, Arif selalu berjalan ke tepi danau yang tenang. Danau itu adalah tempat favoritnya, tempat di mana ia bisa merenung dan melupakan segala beban hidup.  Suatu hari, saat Arif duduk di tepi danau, ia melihat seorang gadis asing yang sedang menggambar. Rambutnya panjang dan berkilau seperti sinar matahari, dan senyumnya mampu menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Arif merasa tertarik dan mendekatinya.  “Nama saya Arif,” katanya dengan suara pelan.  Gadis itu menoleh dan tersenyum. “Saya Lila. Saya baru pindah ke desa ini.”  Mereka pun mulai berbincang. Lila bercerita tentang kota asalnya yang ramai, sementara Arif menceritakan keindahan desa danau yang mereka tempati. Sejak saat itu, mereka menjadi teman akrab. Setiap sore, mereka bertemu di tepi ...

RESENSI BUKU: MAAF TUHAN AKU HAMPIR MENYERAH

MAAF TUHAN AKU HAMPIR MENYERAH (Sumber: goodreads.com) Malang, LPM AQUA -Jumat (08/04/2022) Buku dengan judul “Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah” merupakan karya Alfialghazi yang sukses menarik pembaca dalam tulisannya. Buku ini mengajarkan mengenai lika-liku kehidupan dengan surga sebagai akhir. Buku ini memberikan inspirasi serta motivasi bagi mereka yang terpuruk dan mendorong seseorang untuk bangkit kembali. Tidak semua hal dalam kehidupan berjalan seperti yang kita inginkan. Ada saatnya harapan yang kita impikan serta langkah yang telah kita tuai dihentikan secara paksa. Rasa putus asa yang muncul dalam menjalani kehidupan hingga muncul keinginan untuk menyerah. Dalam buku ini dijabarkan bahwa setiap orang memiliki masalah serta kemampuan dalam menyelesaikan masalah yang berbeda-beda. Selain itu, buku “Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah” mengajarkan untuk beristirahat ketika lelah terhadap hiruk pikuk kehidupan, semangat untuk jangan menyerah, serta semangat untuk bangkit demi menc...

ESAI: The Significance of Identity Formation in Early Childhood Education

  The Significance of Identity Formation in Early Childhood Education By: Mutahassin Bilhaq mentatdgt_pexels.com Malang, LPM AQUA -Wednesday (29/12/2021) Since March 2020, Indonesia has been experiencing a Covid-19 pandemic. This condition undoubtedly has a significant impact on several sectors, including education. Regulations imposed by the government, such as the wearing of masks, the keeping of a safe distance, the prohibition of gathering, and so on, have caused many agencies, including educational institutions, to implement a variety of new policies in the conduct of their activities. At the start of the pandemic, the government instructed people to study for 14 days online from home, and it turned out that this instruction was extended into the following year. When we arrive in November 2021, the world has changed dramatically. Many schools and universities throughout this country have and will continue to have limited face-to-face teaching and learning processes with stri...