Langsung ke konten utama

BERITA: SEMARAK PINISHI 2024: FPIK UB Hadir dengan Tema Integritas dan Lingkungan


SEMARAK PINISHI 2024: FPIK UB Hadir dengan Tema Integritas dan Lingkungan

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya kembali menggelar acara tahunan, PINISHI 2024 yang merupakan Pekan Pengenalan Lingkungan Studi Perikanan dan Kelautan (PINISHI), sebagai bagian dari Program Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di tingkat fakultas. Acara ini diikuti oleh 925 mahasiswa baru dari enam program studi berbeda di FPIK UB, jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan tahun lalu.

PINISHI tahun ini membawa tema "Good Integrity, Great Environment," mencerminkan komitmen FPIK UB dalam membentuk karakter mahasiswa yang berintegritas serta peduli terhadap lingkungan. “Alasan pengambilan tema tersebut yaitu agar mahasiswa lebih mendahulukan integritas yang bagus kemudian nantinya untuk lingkungan yang benar-benar sehat,” ungkap Farhan Eka Rizaldy, selaku koordinator pelaksana panitia mahasiswa.

Sumber: Dokumentasi AQUA

Rangkaian acara pada PINISHI 2024 meliputi ORDIK (Orientasi Pendidikan) dan ORMAWA (Orientasi Mahasiswa), yang dilaksanakan pada tanggal 15 dan 16 Agustus 2024. Pada hari pertama kegiatan ini, hampir seluruh dosen dan tenaga pendidik FPIK UB hadir, namun pada hari kedua, kehadiran mereka tidak sebanyak pada hari pertama. Rangkaian acara diisi dengan pemaparan berbagai materi yang setiap materi menjadi tugas mahasiswa baru untuk membuat rangkuman, sebagai bagian dari penugasan PINISHI 2024.

Secara keseluruhan, PINISHI 2024 berjalan dengan sukses dan memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa baru. Kegiatan berjalan dengan meriah dimana banyak mahasiswa yang aktif bertanya terkait materi yang diberikan. Dengan tema yang mengedepankan integritas dan kepedulian terhadap lingkungan, diharapkan kegiatan ini dapat menjadi landasan yang kuat bagi mahasiswa baru untuk memulai perjalanan akademis dan kemahasiswaan di FPIK UB.

Penulis: Sitti Aisyah dan Arvan Malik Efendi Editor: Primanita Dewi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN JEJAK DI UJUNG SENJA - YAHYA AHMAD KURNIAWAN

  Jejak di Ujung Senja  karya: Yahya Ahmad Kurniawan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Setiap sore, saat matahari mulai merunduk di balik bukit, Arif selalu berjalan ke tepi danau yang tenang. Danau itu adalah tempat favoritnya, tempat di mana ia bisa merenung dan melupakan segala beban hidup.  Suatu hari, saat Arif duduk di tepi danau, ia melihat seorang gadis asing yang sedang menggambar. Rambutnya panjang dan berkilau seperti sinar matahari, dan senyumnya mampu menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Arif merasa tertarik dan mendekatinya.  “Nama saya Arif,” katanya dengan suara pelan.  Gadis itu menoleh dan tersenyum. “Saya Lila. Saya baru pindah ke desa ini.”  Mereka pun mulai berbincang. Lila bercerita tentang kota asalnya yang ramai, sementara Arif menceritakan keindahan desa danau yang mereka tempati. Sejak saat itu, mereka menjadi teman akrab. Setiap sore, mereka bertemu di tepi ...

RESENSI BUKU: MAAF TUHAN AKU HAMPIR MENYERAH

MAAF TUHAN AKU HAMPIR MENYERAH (Sumber: goodreads.com) Malang, LPM AQUA -Jumat (08/04/2022) Buku dengan judul “Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah” merupakan karya Alfialghazi yang sukses menarik pembaca dalam tulisannya. Buku ini mengajarkan mengenai lika-liku kehidupan dengan surga sebagai akhir. Buku ini memberikan inspirasi serta motivasi bagi mereka yang terpuruk dan mendorong seseorang untuk bangkit kembali. Tidak semua hal dalam kehidupan berjalan seperti yang kita inginkan. Ada saatnya harapan yang kita impikan serta langkah yang telah kita tuai dihentikan secara paksa. Rasa putus asa yang muncul dalam menjalani kehidupan hingga muncul keinginan untuk menyerah. Dalam buku ini dijabarkan bahwa setiap orang memiliki masalah serta kemampuan dalam menyelesaikan masalah yang berbeda-beda. Selain itu, buku “Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah” mengajarkan untuk beristirahat ketika lelah terhadap hiruk pikuk kehidupan, semangat untuk jangan menyerah, serta semangat untuk bangkit demi menc...

ESAI: The Significance of Identity Formation in Early Childhood Education

  The Significance of Identity Formation in Early Childhood Education By: Mutahassin Bilhaq mentatdgt_pexels.com Malang, LPM AQUA -Wednesday (29/12/2021) Since March 2020, Indonesia has been experiencing a Covid-19 pandemic. This condition undoubtedly has a significant impact on several sectors, including education. Regulations imposed by the government, such as the wearing of masks, the keeping of a safe distance, the prohibition of gathering, and so on, have caused many agencies, including educational institutions, to implement a variety of new policies in the conduct of their activities. At the start of the pandemic, the government instructed people to study for 14 days online from home, and it turned out that this instruction was extended into the following year. When we arrive in November 2021, the world has changed dramatically. Many schools and universities throughout this country have and will continue to have limited face-to-face teaching and learning processes with stri...