Langsung ke konten utama

BERITA: Kolaborasi Simpul Brawijaya Wujudkan Kemeriahan Pembukaan Raja Brawijaya 2024

Kolaborasi Simpul Brawijaya Wujudkan Kemeriahan Pembukaan Raja Brawijaya 2024

Malang, LPM AQUA-(12/08/24) Rangkaian Acara Jelajah Almamater Universitas Brawijaya yang selanjutnya disebut RAJA Brawijaya merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan untuk menyambut mahasiswa baru. Upacara penerimaan mahasiswa baru di lapangan rektorat ini dilakukan sebagai awal pembuka dari seluruh rangkaian RAJA Brawijaya 2024. Pada tahun ini, kegiatan pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru (PKKMB) diikuti oleh sebanyak 14.821 orang mahasiswa baru, terdiri  dari 5.851 mahasiswa baru putra dan 8.970 mahasiswa baru putri.

Sumber: Dokumentasi AQUA

Aradhana 62, sebutan bagi mahasiswa baru Universitas Brawijaya tahun 2024, turut serta mengikuti kampanye sosial Save The World and Humanity yang menjadi salah satu rangkaian acara. Mahasiswa baru diajak menyanyikan lagu berjudul Heal The World karya Michael Jackson dengan mengibarkan bendera negara Palestina di tangan kiri mereka dan bendera Indonesia di tangan kanan. Tindakan simbolis ini menggambarkan dukungan terhadap perdamaian dunia dan keprihatinan terhadap isu-isu kemanusiaan, khususnya yang berkaitan dengan Palestina.

Sumber: Dokumentasi AQUA

Sesuai dengan Tema RAJA Brawijaya 2024 yang disampaikan oleh Dr. Setiawan Noerdajasakti, S.H., M.H. selaku wakil rektor bidang kemahasiswaan, alumni, dan kewirausahaan mahasiswa dalam sambutannya, “Membangun Karakter Mulia dan Inovasi Hijau Menuju Indonesia Emas 2045”. Pengenalan jajaran pimpinan yang ada di Universitas Brawijaya baik dari bidang kemahasiswaan, alumni, dan kewirausahaan, bidang akademik, dan bidang keuangan menjadi rangkaian selanjutnya. Hal ini disampaikan untuk memberi gambaran kepada mahasiswa baru terkait bagaimana mahasiswa nantinya dapat menjalani perkuliahan dengan sarana dan prasarana yang telah disediakan oleh Universitas Brawijaya.

Seluruh rangkaian pembukaan penerimaan mahasiswa baru pada kegiatan RAJA Brawijaya 2024 berjalan begitu meriah. Penampilan dari berbagai UKM (Unit Kreatifitas Mahasiswa) Universitas Brawijaya membentuk simpul kesatuan pertunjukan yang mampu menambah kemeriahan pada kegiatan kali ini. Meskipun dilaksanakan secara hybrid, namun pelaksanaan upacara penerimaan mahasiswa baru Universitas Brawijaya ini dinilai sukses dan meriah.


Penulis: Primanita Dewi

Kontributor: Sitti Aisyah dan Ruth Febe Maryeta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN JEJAK DI UJUNG SENJA - YAHYA AHMAD KURNIAWAN

  Jejak di Ujung Senja  karya: Yahya Ahmad Kurniawan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Setiap sore, saat matahari mulai merunduk di balik bukit, Arif selalu berjalan ke tepi danau yang tenang. Danau itu adalah tempat favoritnya, tempat di mana ia bisa merenung dan melupakan segala beban hidup.  Suatu hari, saat Arif duduk di tepi danau, ia melihat seorang gadis asing yang sedang menggambar. Rambutnya panjang dan berkilau seperti sinar matahari, dan senyumnya mampu menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Arif merasa tertarik dan mendekatinya.  “Nama saya Arif,” katanya dengan suara pelan.  Gadis itu menoleh dan tersenyum. “Saya Lila. Saya baru pindah ke desa ini.”  Mereka pun mulai berbincang. Lila bercerita tentang kota asalnya yang ramai, sementara Arif menceritakan keindahan desa danau yang mereka tempati. Sejak saat itu, mereka menjadi teman akrab. Setiap sore, mereka bertemu di tepi ...

RESENSI BUKU: PERTEMUAN DUA HATI

PERTEMUAN DUA HATI (Sumber: bukabuku.com) A.                Identitas Buku a)                  Judul Buku                  : Pertemuan Dua Hati b)                  Pengarang                   : Nh. Dini c)                   Penerbit                      : Gramedia Pustaka Utama Jakarta d)                  Tahun Terbit  ...

CERPEN: BUNGA YANG TERINJAK

  Bunga yang Terinjak (karya: Najla Kamiliya Gunawan ) (sumber: pinterest) Jam berdetak dengan keras mengikuti irama jantung. Dalam lorong yang gelap, beberapa wanita duduk dengan penuh ketegangan. Mereka duduk berjejer di lorong, tatapan yang penuh kecemasan saling bertaut dalam keheningan yang mencekam. Udara terasa beku, seolah lorong itu menjadi panggung bagi pertunjukan ketidakpastian. Setiap napas terasa berat, seakan-akan mereka menanti waktu yang akan mengguncang fondasi kehidupan mereka.  Dahinya basah berkeringat meskipun udara malam dingin menusuk panca indra. Dengan susah payah, ia kembali menelan salivanya. Bola matanya bergetar memancarkan ketakutan tatkala memandang kejadian mengerikan itu dari balik tirai, hatinya berdebar-debar di tengah ketakutan. Kegelapan malam menyaksikan bayangan-bayangan kekerasan, dan ia merasa terjebak dalam dunia gelap yang tak bisa diubah. Ia sontak menundukkan pandangannya, membiarkan rambutnya menutupi wajahnya, karena tak...