Langsung ke konten utama

72 TAHUN PANCASILA

                 “ 72 TAHUN PANCASILA”

Sumber : https://www.instagram.com/jokowi/
Tepat tanggal 1 Juni 2017, 72 tahun sudah usia peringatan hari lahir Pancasila. Pada tanggal 28 Mei 1945 Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)  yang di ketuai oleh Dr. Radjiman Wediodiningrat dengan beranggotakan 62 orang  termasuk Soekarno, Hatta, dan Syahrir mengadakan rapat dengan agenda untuk menyampaikan pendapat tentang azas-azas negara yang akan didirikan untuk bangsa Indonesia. Setelah beberapa hari rapat tidak mendapatkan titik terang, kemudian pada tanggal 1 Juni 1945,Bung Karno dari banyak usulan-usulan yang mengemuka, berhasil mensintesiskan dasar falsafah negara yang di sebut Pancasila. Pidato yang tidak dipersiapkan sebelumnya ini kemudian diterima oleh anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Selanjutnya Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia membentuk panitia kecil untuk merumuskan dan membentuk undang-undang dasar dengan dengan berpedoman pada pidato Bung Karno. Rumusan dasar negara kemudian dimatangkan kembali oleh panitia yang dibentuk BPUPKI dan dimasukkan ke piagam Jakarta. Pada tanggal 18 Agustus 1945, Pancasila secara sah menjadi dasar negara yang mengikat.
Berdasarkan sejarah ada tiga rumusan dasar negara yang dinamakan Pancasila, yaitu konsep dari Ir. Sukarnoyang dibacakan dalam pidato pada tanggal 1 Juni 1945 dalam sidang BPUPKI, rumusan oleh Panitia Sembilandalam Piagam Jakarta pada tanggal 22 Juni 1945 dan rumusan pembukuan Undang-Undang Dasar 1945 yang disahkan oleh PPKI 18 Agustus 1945. Burung Garuda pada lambang Pancasila dalam cerita kuno tentang para dewa adalah kendaraan Dewa Vishnuyang besar dan kuat. Warna burung Garuda pada Pancasila adalah kuning emas yang menggambarkan sifat agung dan jaya. Jumlah bulu pada burung Garuda menggambarkan kemerdekaan Republik Indonesia. Yaitu tanggal 17 Agustus 1945.
➤ Bulu pada masing-masing sayap berjumlah 17 helai
➤ Bulu pada ekor berjumlah 8 helai
➤ Bulu leher berjumlah 45 helai
Di bagian dada burung Garuda terdapat perisai yang dalam kebudayaan serta peradaban bangsa Indonesia merupakan senjata untuk berjuang, bertahan dan berlindung demi mencapai sebuah tujuan. Perisai Garuda bergambar lima simbol yang memiliki arti masing-masing:
➤ Bintang pada sila pertama yang melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa
➤ Rantai pada sila kedua melambangkan Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
➤ Pohon Beringin, Sila ketiga menggambarkan Persatuan Indonesia
➤ Kepala Banteng, Sila ke empat melambangkan Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Dan Kebijaksanaan Dan Permusyawaratan Dan Perwakilan
➤ Padi dan Kapas, pada sila ke lima melambangkan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
“Pancasila adalah jiwa bangsa Indonesia dan falsafah bangsa Indonesia yang harus tetap di jaga". (ssa)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN JEJAK DI UJUNG SENJA - YAHYA AHMAD KURNIAWAN

  Jejak di Ujung Senja  karya: Yahya Ahmad Kurniawan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Setiap sore, saat matahari mulai merunduk di balik bukit, Arif selalu berjalan ke tepi danau yang tenang. Danau itu adalah tempat favoritnya, tempat di mana ia bisa merenung dan melupakan segala beban hidup.  Suatu hari, saat Arif duduk di tepi danau, ia melihat seorang gadis asing yang sedang menggambar. Rambutnya panjang dan berkilau seperti sinar matahari, dan senyumnya mampu menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Arif merasa tertarik dan mendekatinya.  “Nama saya Arif,” katanya dengan suara pelan.  Gadis itu menoleh dan tersenyum. “Saya Lila. Saya baru pindah ke desa ini.”  Mereka pun mulai berbincang. Lila bercerita tentang kota asalnya yang ramai, sementara Arif menceritakan keindahan desa danau yang mereka tempati. Sejak saat itu, mereka menjadi teman akrab. Setiap sore, mereka bertemu di tepi ...

RESENSI BUKU: PERTEMUAN DUA HATI

PERTEMUAN DUA HATI (Sumber: bukabuku.com) A.                Identitas Buku a)                  Judul Buku                  : Pertemuan Dua Hati b)                  Pengarang                   : Nh. Dini c)                   Penerbit                      : Gramedia Pustaka Utama Jakarta d)                  Tahun Terbit  ...

CERPEN: BUNGA YANG TERINJAK

  Bunga yang Terinjak (karya: Najla Kamiliya Gunawan ) (sumber: pinterest) Jam berdetak dengan keras mengikuti irama jantung. Dalam lorong yang gelap, beberapa wanita duduk dengan penuh ketegangan. Mereka duduk berjejer di lorong, tatapan yang penuh kecemasan saling bertaut dalam keheningan yang mencekam. Udara terasa beku, seolah lorong itu menjadi panggung bagi pertunjukan ketidakpastian. Setiap napas terasa berat, seakan-akan mereka menanti waktu yang akan mengguncang fondasi kehidupan mereka.  Dahinya basah berkeringat meskipun udara malam dingin menusuk panca indra. Dengan susah payah, ia kembali menelan salivanya. Bola matanya bergetar memancarkan ketakutan tatkala memandang kejadian mengerikan itu dari balik tirai, hatinya berdebar-debar di tengah ketakutan. Kegelapan malam menyaksikan bayangan-bayangan kekerasan, dan ia merasa terjebak dalam dunia gelap yang tak bisa diubah. Ia sontak menundukkan pandangannya, membiarkan rambutnya menutupi wajahnya, karena tak...