Emansipasi Wanita
Raden Ajeng Kartini (R.A
Kartini), seorang pahlawan nasional karena kegigihannya dalam memperjuangkan
hak-hak perempuan pribumi (emansipasi wanita) dalam berbagai aspek kehidupan.
Upaya beliau telah mendapat apresiasi dari Presiden Soekarno melalui Keputusan
Presiden Republik Indonesia N0. 108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964 sebagai
pahlawan kemerdekaan nasional dan dinyatakan hari kelahiran beliau (21 April)
sebagai ‘Hari Kartini’.
source : www. google image.com |
Pada 17
September 1904, Kartini menghembuskan napas terakhir di usia 25 tahun,
setelah melahirkan anak pertama dan satu-satunya. Dia salah satu wanita yang
menjadi pelopor emansipasi wanita di
tanah Jawa. Namanya kini diabadikan sebagai nama jalan.
Tidak hanya di kota-kota di Indonesia saja, melainkan di kota-kota di
Belanda. Seperti Kota Utrecht, Venlo, Amsterdam,
dan Harleem .WR.Supratman bahkan membuatkan lagu berjudul Ibu Kita
Kartini untuk mengenang jasa-jasanya. Pemikirannya telah mendefinisikan
arti emansipasi bagi rakyat Indonesia. Emansipasi menurut Kartini
bukanlah feminisme
ala barat. Meski ia menginginkan wanita mendapatkan kesempatan untuk
tampil di
berbagai bidang,
ia tetap menganggap wanita sebagai pendamping suami dalam urusan rumah
dan pendidikan anak. Pengaruhnya sampai sekarang masih sangat kuat.
Tidak ada satupun tokoh Indonesia, yang
hari kelahirannya diperingati semeriah hari Kartini (Sep/*red) .
Komentar
Posting Komentar