Langsung ke konten utama

Rapat Kerja Pimpinan Lembaga Kerja Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Tahun 2021

 

(LPM AQUA) - Kegiatan Rapat Kerja Pimpinan Lembaga Kedaulatan Mahasiswa atau Rakerpim LKM Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya dimulai pada hari Jumat, 26 Maret 2021 pukul 11.00 WIB dengan sambutan Wakil Dekan III yaitu Dr. Ir. Guntur, MS  dan Prof. Dr. Ir. Happy Nursyam, MS selaku Dekan sekaligus membuka acara. Selanjutnya, Ishoma dan pemberian materi 1 oleh staff ahli wakil dekan III dengan moderator Raditya Hafizan dari pihak BEM. Materi yang disampaikan dengan pembahasan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka yang disampaikan oleh Dr. Ir Daduk, MS. Materi 2 dengan topik pembahasan Manajemen Keuangan, yang disampaikan oleh Dr. Ir. Arning Wilujeng Ekawati, MS dan Fahmi  dari pihak DPM sebagai moderator.  Pada pukul 16.00 WIB penyampaian Agenda Hari Ke II.

Rapat Kerja Pimpinan LKM hari kedua dilaksanakan pada hari sabtu, 27 Maret 2021 pukul 09.00 WIB  dengan agenda Penyusunan Program Kerja LKM FPIK UB yang digolongkan menjadi 3 bagian yaitu Komisi I: Bidang Minat Bakat, Komisi II: Bidang Penalaran dan Komisi III: Bidang Kesejahteraan, dilanjutkan dengan Ishoma. Pukul 15.30 WIB, agenda berupa Penyampaian Program Kerja LKM FPIK UB dimulai dari HMP-AP, HMP-PSP, HMP-IK, BUNTAL, FISCHO, AQUA dan Al Hisaf oleh perwakilan setiap lembaga dilanjutkan dengan Ishoma pukul 18.00 WIB. Selanjutnya, penyampaian Program Kerja oleh oleh setiap perwakilan Lembaga SKM, FSR, FOKSI, KMKK, LKP2 dan FISHDIC, lalu diakhiri dengan penyampaian agenda hari ke III pada pukul 20.30 – 21.00 WIB.

Rapat Kerja Pimpinan LKM hari ketiga dilaksanakan pada hari Minggu, 28 Maret 2021 pada Pukul 09.00 WIB. Agenda di hari ketiga berupa penutupan Rapat Kerja oleh Wakil Dekan III dan Dekan berupa evaluasi kegiatan dan evaluasi lainnya dan diakhiri dengan doa oleh perwakilan dari FOKSI.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN JEJAK DI UJUNG SENJA - YAHYA AHMAD KURNIAWAN

  Jejak di Ujung Senja  karya: Yahya Ahmad Kurniawan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Setiap sore, saat matahari mulai merunduk di balik bukit, Arif selalu berjalan ke tepi danau yang tenang. Danau itu adalah tempat favoritnya, tempat di mana ia bisa merenung dan melupakan segala beban hidup.  Suatu hari, saat Arif duduk di tepi danau, ia melihat seorang gadis asing yang sedang menggambar. Rambutnya panjang dan berkilau seperti sinar matahari, dan senyumnya mampu menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Arif merasa tertarik dan mendekatinya.  “Nama saya Arif,” katanya dengan suara pelan.  Gadis itu menoleh dan tersenyum. “Saya Lila. Saya baru pindah ke desa ini.”  Mereka pun mulai berbincang. Lila bercerita tentang kota asalnya yang ramai, sementara Arif menceritakan keindahan desa danau yang mereka tempati. Sejak saat itu, mereka menjadi teman akrab. Setiap sore, mereka bertemu di tepi ...

RESENSI BUKU: MAAF TUHAN AKU HAMPIR MENYERAH

MAAF TUHAN AKU HAMPIR MENYERAH (Sumber: goodreads.com) Malang, LPM AQUA -Jumat (08/04/2022) Buku dengan judul “Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah” merupakan karya Alfialghazi yang sukses menarik pembaca dalam tulisannya. Buku ini mengajarkan mengenai lika-liku kehidupan dengan surga sebagai akhir. Buku ini memberikan inspirasi serta motivasi bagi mereka yang terpuruk dan mendorong seseorang untuk bangkit kembali. Tidak semua hal dalam kehidupan berjalan seperti yang kita inginkan. Ada saatnya harapan yang kita impikan serta langkah yang telah kita tuai dihentikan secara paksa. Rasa putus asa yang muncul dalam menjalani kehidupan hingga muncul keinginan untuk menyerah. Dalam buku ini dijabarkan bahwa setiap orang memiliki masalah serta kemampuan dalam menyelesaikan masalah yang berbeda-beda. Selain itu, buku “Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah” mengajarkan untuk beristirahat ketika lelah terhadap hiruk pikuk kehidupan, semangat untuk jangan menyerah, serta semangat untuk bangkit demi menc...

ESAI: The Significance of Identity Formation in Early Childhood Education

  The Significance of Identity Formation in Early Childhood Education By: Mutahassin Bilhaq mentatdgt_pexels.com Malang, LPM AQUA -Wednesday (29/12/2021) Since March 2020, Indonesia has been experiencing a Covid-19 pandemic. This condition undoubtedly has a significant impact on several sectors, including education. Regulations imposed by the government, such as the wearing of masks, the keeping of a safe distance, the prohibition of gathering, and so on, have caused many agencies, including educational institutions, to implement a variety of new policies in the conduct of their activities. At the start of the pandemic, the government instructed people to study for 14 days online from home, and it turned out that this instruction was extended into the following year. When we arrive in November 2021, the world has changed dramatically. Many schools and universities throughout this country have and will continue to have limited face-to-face teaching and learning processes with stri...