Adalah lara yang tak terlihat. Dari diri yang tak sebenarnya Dari bahagia yang tertutup paksa, pada batin yang terbiasa oleh luka Aku rasa menertawai ketidakberdayaan adalah suatu yang wajar bagiku. Darinya aku belajar bahwa semua bahasa tak bisa terkatakan, dan mungkin warna, tatap, tangis, simbol, serta senyuman akan sedikit melukiskan; bahwa kita tak terluka sendirian dan untuk itu kita perlu saling membersamai tanpa niat bertambah melukai, seharusnya. Jangan membandingkan luka – Kita tak sama “Lagi….”, untuk kesekian kali aku selalu terbangun di tengah malam dengan segala mimpi buruk, kulihat jam menunjukkan pukul 00.07 WIB, aku menghela nafas panjang dan sejenak aku terdiam, terpaku menatap dentingan jam di diding kamar. Seakan mengisyaratkan bahwa tak ada jeda sedikitpun untuk bernafas dan terlelap. Hampir setiap malam aku dilanda rasa ketakutan dan kebingungan, relung-relung di dadaku penuh sesak dan nadiku berdetak liar. Aku berusaha menutup kembali mataku, menarik ...
Lembaga Pers Mahasiswa AQUA - Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya