Ilustrasi : google image / terminal |
Tepat dipertengahan jalan menuju kebebasan yang membuat keadaan seakan tak nyaman. Sungguh kebebasan itu membuat pikiran ini berantakan. Angan yang semula cukup indah, disaat logika tak seutuh sekarang, hingga seiring berjalannya waktu membuat keutuhan itu bimbang. Sungguh ini sebuah beban sekaligus tantangan. Ketika perjalanan begitu menghanyut, kita ditekan oleh mental sendiri untuk memilih kegelisahan dan bergerak sesuai paksaan batin. Sedangkan di ujung mata lebih banyak kenyaman yang dimiliki mereka, meski ku yakin mereka tak senyaman yang kulihat saat ini. Tapi, hati ini tetap saja gelisah dan ego ini terus saja mendorong agar hati ini iri pada mereka. Di dalam diam sering saja hati ini berbisik, apakah ini sebuah perjalan menuju kebahagiaan? Apakah semua perjalanan dan pengorbanan selama ini akan menjadi percuma, hanya gara gara ketidak pastian sebuah pandangan? Semua gambaran itu seakan akan mengadu domba antara logika, keinginan dan kenyataan yang ada, dimana keinginanlah yang selalu disudutkan.
Sebenarnya dari semua ini bukan fisik yang lelah, tapi batin yang selalu kalah karena sebuah ego yang menguasai hati dan logika. Lain lagi sudut pandang mereka untuk kita, ada yang memuji dan ada juga yang mecela. Menurut saya semua pujian dan celaan itu sama. Sama-sama membuat gaduh perasaan.
Tapi inilah sebuah keadaan yang akan mendewasakan kita. Kita seolah olah dibuat setidaknyaman mungkin, agar kita terus berfikir untuk bisa memecahkan permasalahan itu. Yakinlah seiring berjalannya waktu kita akan dituntun kejalan sebuah impian yang kadang tidak pernah kita impikan. Ingat kita ini berbeda, banyak sudut pandang dari mereka yang bertolak belakang dengan kita. Meski kita tau, tujuan kita itu samayaitu untuk tersenyum dikemudian hari. Teruslah berjuang karena ada rencana tuhan yang tak bisa kita pikirkan dengan logika saat ini. Semua akan indah, hanya saja tuhan tidak memberikannya sekarang melainkan diwaktu yang tepat untuk kita.
Semangat kawan, kita dalam keadaan yang sama.Kau tak sendiri, kita berjuang bersama. Jangan pernah menyerah pada waktu, dan jangan terlalu ambisi pada egomu. Perluaslah pandanganmu, agar kita tau jalan yang terbaik untuk diri kita sendiri.
Oleh : Ridwan Danuarta Galisong
Komentar
Posting Komentar