Langsung ke konten utama

Asia Tenggara: Perbudakan di Atas Laut

Hasil gambar untuk slave
Gambar: ilustrasi perbudakan di kapal (BBC.com)

Sektor perikanan di Indonesia mulai banyak menarik perhatian masyarakat dan para pelaku usaha. Sektor perikanan tangkap sendiri tak heran menjadi primadona dikarenakan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas laut 3,25 juta Km2  dan Zona Ekonomi Eklusif (ZEE) seluas 2,55 juta Km2 yang mustinya kaya akan ikan. Jika berbicara dalam lingkup ASEAN, maka Indonesia memiliki potensi perikanan terbesar di antara sembilan negara ASEAN lainnya ataupun ke lima negara perluasan ASEAN itu sendiri. Berbicara tentang potensi perikanan Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara maka kurang lengkap rasanya tidak membicarakan pula masalah yang tejadi di laut itu sendiri. Salah satunya ialah isu perbudakan di atas laut yang jarang sekali dibicarakan, padahal kasus perbudakan di atas laut ini kiranya masih menjadi luka segar dan terus-menerus segar bagi aktivis-aktivis Hak Asasi Manusia (HAM). Kasus seperti ini khususnya di Indonesia mulai diperbincangkan semenjak terungkapnya perbudakan keji selama bertahun-tahun yang dilakukan oleh salah satu perusahaan perikanan tangkap di Benjina.

Selengkapnya, download buletin gratis:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN JEJAK DI UJUNG SENJA - YAHYA AHMAD KURNIAWAN

  Jejak di Ujung Senja  karya: Yahya Ahmad Kurniawan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Setiap sore, saat matahari mulai merunduk di balik bukit, Arif selalu berjalan ke tepi danau yang tenang. Danau itu adalah tempat favoritnya, tempat di mana ia bisa merenung dan melupakan segala beban hidup.  Suatu hari, saat Arif duduk di tepi danau, ia melihat seorang gadis asing yang sedang menggambar. Rambutnya panjang dan berkilau seperti sinar matahari, dan senyumnya mampu menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Arif merasa tertarik dan mendekatinya.  “Nama saya Arif,” katanya dengan suara pelan.  Gadis itu menoleh dan tersenyum. “Saya Lila. Saya baru pindah ke desa ini.”  Mereka pun mulai berbincang. Lila bercerita tentang kota asalnya yang ramai, sementara Arif menceritakan keindahan desa danau yang mereka tempati. Sejak saat itu, mereka menjadi teman akrab. Setiap sore, mereka bertemu di tepi ...

RESENSI BUKU: PERTEMUAN DUA HATI

PERTEMUAN DUA HATI (Sumber: bukabuku.com) A.                Identitas Buku a)                  Judul Buku                  : Pertemuan Dua Hati b)                  Pengarang                   : Nh. Dini c)                   Penerbit                      : Gramedia Pustaka Utama Jakarta d)                  Tahun Terbit  ...

CERPEN: BUNGA YANG TERINJAK

  Bunga yang Terinjak (karya: Najla Kamiliya Gunawan ) (sumber: pinterest) Jam berdetak dengan keras mengikuti irama jantung. Dalam lorong yang gelap, beberapa wanita duduk dengan penuh ketegangan. Mereka duduk berjejer di lorong, tatapan yang penuh kecemasan saling bertaut dalam keheningan yang mencekam. Udara terasa beku, seolah lorong itu menjadi panggung bagi pertunjukan ketidakpastian. Setiap napas terasa berat, seakan-akan mereka menanti waktu yang akan mengguncang fondasi kehidupan mereka.  Dahinya basah berkeringat meskipun udara malam dingin menusuk panca indra. Dengan susah payah, ia kembali menelan salivanya. Bola matanya bergetar memancarkan ketakutan tatkala memandang kejadian mengerikan itu dari balik tirai, hatinya berdebar-debar di tengah ketakutan. Kegelapan malam menyaksikan bayangan-bayangan kekerasan, dan ia merasa terjebak dalam dunia gelap yang tak bisa diubah. Ia sontak menundukkan pandangannya, membiarkan rambutnya menutupi wajahnya, karena tak...